Liputan6.com, Jakarta - Jakarta memiliki segudang masalah yang harus diselesaikan. Mulai dari persoalan banjir, kemacetan, hingga birokrasi berbelit yang acap dikeluhkan warganya dalam mengurus kebutuhan. Hal tersebut dinilai dapat dibenahi pada era Ahok.
Menurut Guru Besar Universitas Indonesia, Reynald Kasali, perlu pemimpin berenergi besar untuk menggerakkan perubahan itu dalam waktu singkat. Perubahan itu bukan hanya bersifat interior maupun warnanya.
Baca Juga
"Basuki atau Ahok telah meletakkan dasar-dasar baru fundamental pelayanan publik. Di dalamnya ada GCG (Good Corporate Governance) dan revolusi mental. Ada business model dan tekonologi baru," tulis Reynald yang dikutip dari buku Ahok di Mata Mereka, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Advertisement
Reynald mengungkapkan ada tiga jenis disiplin yang diterapkan Ahok. Yaitu disiplin pegawai, disiplin kultur, dan disiplin aksi.
"Ketiganya membutuhkan kerja sama dari para pemangku kepentingan yang tak dapat dilakukan oleh gubernur seorang diri," ujar Reynald.
Lebih jauh dia menuturkan, dalam mendisiplinkan pegawai butuh keberanian khusus dari seorang pemimpin. Terlebih jika berhubungan dengan kepentingan para stakeholders dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Namun yang tersulit, menurut Reynald, perjuangan Ahok dalam membangun disiplin kultur. Proses pembentukan karakter dan budaya berlangsung cepat. Namun selalu menimbulkan rintangan yang tak mudah.
Â
Disiplin yang Tersulit
Yang Terakhir, lanjut dia, disiplin aksi yang menyangkut peran kontrol dari pemimpin. Dalam proses ini juga diuji seberapa besar nyali dari seorang gubernur DKI untuk membuktikan ucapan-ucapannya.
"Saya melihat Basuki Tjahaja Purnama telah bekerja sangat keras untuk menegakkan ketiga bentuk disiplin ini," demikian Reynald Kasali.
Advertisement