Alasan PDIP Umumkan Jokowi sebagai Capres Melalui Media Sosial

Dia menuturkan, penetapan calon Presiden Jokowi ini dilakukan secara spontan dan di luar perkiraan banyak orang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Feb 2018, 09:52 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2018, 09:52 WIB
Megawati Buka Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP
Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah partai angkatan ke-6 di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (28/1). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengumumkan Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden untuk 2019. Namun, pengumuman tersebut disampaikan melalui media sosial. Lantas apa alasannya?

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, sosmed sudah menjadi bagian dari alat perjuangan guna menyampaikan wajah politik yang membangun peradaban.

"Melihat pentingnya sosmed tersebut, maka penetapan Presiden Jokowi sebagai calon presiden periode 2019-2024 pun dilakukan dengan cara-cara yang tidak jauh berbeda. Di sinilah cara dan kultur generasi milenial menjadi inspirasi," ucap Hasto di Sanur, Bali, Jumat 23 Februari 2018.

Dia menuturkan, penetapan calon Presiden ini dilakukan secara spontan dan di luar perkiraan banyak orang. Dirinya pun mengkutip apa yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.

"Saya yakin Allah SWT dan doa rakyat Indonesia pasti temani perjuangan kita. Saya percaya ada Bung Karno bersama kita. Dengan ini saya nyatakan calon presiden dari PDI Perjuangan adalah Bapak Ir. Joko Widodo (Jokowi)," cerita Hasto.

Dia menuturkan, seluruh peserta Rakernas III secara spontan langsung berdiri dan memekikkan salam Metal, wujud dari nomor urut 3, yang penuh dengan pesan sejarah perjuangan, bahwa PDIP selalu bersama kaum muda.

 

38 Kepala Daerah Berusia Muda

Megawati Buka Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP
Ketum PDI-P, Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto (tengah), saat tiba di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (28/1). Sebanyak 88 bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengikuti sekolah tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Konsistensi perhatian terhadap para pemuda juga nampak dari banyaknya kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berasal dari kalangan pemuda.

"Tercatat ada 38 kepala daerah dan wakil kepala daerah di bawah usia 40 tahun saat menjabat. Ini menunjukkan proses kaderisasi kepemimpinan yang semakin baik," pungkas Hasto.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya