Liputan6.com, Jakarta - Fahri Hamzah melaporkan Presiden PKS Sohibul Iman ke Polda Metro Jaya. Namun, Wakil Ketua DPR ini juga mempertimbangkan mencabut laporan bila syarat yang diajukannya dipenuhi.
"Kalau dia mundur (dari Presiden PKS), saya akan mencabut laporan saya. Kalau tidak, ya siap saja hadapi laporan saya," tutur Fahri di Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (8/3/2018).
Baca Juga
Menurut Fahri, mundurnya Sohibul Iman menyelamatkan partai. Sebab, menurut dia, kepemimpinan Sohibul sudah mencoreng partai dengan tidak menghormati hukum.
Advertisement
Sohibul Iman dianggap ngeyel dengan keputusan pengadilan yang mementahkan keputusan DPP PKS mencabut keanggotaan Fahri Hamzah sebagai kader PKS. Fahri sudah memenangkan dua kali gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara, namun statusnya belum dipulihkan.
"Maaf untuk para kader yang kurang memahami keputusan saya, tapi yang saya lakukan ini baik untuk partai. Maka saya menempuh jalur hukum agar perdata ini bisa ditingkatkan ke pidana," jelas dia.
Saat melapor ke Polda Metro Jaya, Fahri membawa sejumlah bukti berupa kepingan CD dan beberapa dokumen cetak.
"Kita juga menyiapkan saksi ahli yang siap di BAP. Sehingga laporan saya lengkap dan dilanjutkan. Saya melaporkan Sohibul Iman karena dia punya jabatan penting dan kalau dibiarkan partai ini akan rusak," Fahri menandaskan.
Alasan Fahri Ogah Hengkang
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan, enggan pindah ke partai lain meski Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara keras mendepaknya dari partai yang telah membesarkan namanya itu.
"Saya ingin memilih setia. Karena kesetiaan itu adalah lambang dari keteguhan hati, sesuatu yang tersembunyi dalam diri kita," ujar Fahri dalam diskusi berjudul 'Politik Jangan Baper' di Jakarta Selatan, Kamis (14/12/17) malam.
PKS pada 2016 lalu memecat Fahri dari partai. Menurut laman resminya, PKS.or.id, Fahri dinilai melanggar banyak aturan partai dan dinilai memperburuk citra partai karena telah pasang badan dalam kasus 'Papa Minta Saham' yang melibatkan Setya Novanto, dan pembangunan proyek gedung baru DPR.
"Jadi (jika) tidak diterima pun saya tetap bertahan di sini. Biarkan orang lain yang pergi, tapi saya akan bertahan. Enggak akan berubah soal itu," tegas Fahri.
Dia pun kembali menegaskan, akan terus bertahan dan tidak mau menjadi kutu loncat.
"Saya ingin bertahan dalam situasi sulit, orang lain boleh lompat ke sana kemari tapi saya tetap di sini," tegas Fahri.
Â
Advertisement