Geger Penemuan Jasad Wanita Terikat Lakban di Cibinong

Sesosok jasad wanita ditemukan di semak-semak perumahan di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, dalam keadaan tangan terikat lakban dan kepala tertutup kantung plastik.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 26 Mar 2018, 14:17 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 14:17 WIB

Patroli, Jawa Barat - Sesosok jasad wanita ditemukan di semak-semak perumahan di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, dalam keadaan tangan terikat lakban dan kepala tertutup kantung plastik.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (26/3/2018), semak belukar di areal toko perumahan Cibinong Griya Asri, Bogor, Jawa Barat, ini menjadi lokasi pembuangan jasad seorang wanita.

Dugaan kuat wanita ini menjadi korban pembunuhan lantaran di sekujur tubuhnya ditemukan pula banyak luka memar akibat hantaman benda tumpul. Korban pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung dan tak ada yang mengenali wajahnya.

"Jasad ditemukan pagi hari dengan tangan terikat dan wajah tertutup plastik," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky Pastika.

Dalam tempo tak terlalu lama, polisi berhasil mengidentifikasi korban. Berdasarkan hasil autopsi tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta, wanita malang itu diketahui bernama Yun Siska Rohani berusia 29 tahun yang bekerja sebagai tenaga pemasaran di perusahaan jasa pengelola pernikahan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kerja keras polisi menyelidiki kasus pembunuhan Yun Siska akhirnya tersingkap tiga hari kemudian. Yun Siska ternyata korban perampokan oleh dua orang lelaki berinisial FH dan FD yang berusia 28 tahun. Satu tersangka FH adalah sopir taksi online. Modus yang dilakukan pelaku termasuk modus lama seperti yang pernah terjadi beberapa tahun silam pada taksi konvensional.

Dalam aksi kejahatannya, FH mendapat pesanan Siska untuk dijemput di sebuah hotel di Jakarta Pusat dengan tujuan hotel di Tebet, Jakarta Selatan. Namun, Siska justru dilarikan ke arah tol Jagorawi.

Skenario awal, pelaku merancang aksi penculikan terhadap Siska dengan uang tebusan Rp 20 juta. Namun gagal lantaran keluarga Siska tak ada yang bisa dihubungi malam itu.

Pelaku kemudian merancang rencana kedua, yakni menguras uang di ATM Siska. Namun sayangnya dua kartu ATM Siska tak memiliki saldo sepeserpun.

Kecewa pulang merampok dengan tangan hampa, kedua pelaku kemudian memutuskan untuk menghabisi nyawa korban dan membuangnya ke semak belukar.

"Satu sebagai driver, yang satunya bersembunyi di belakang. Modusnya seperti zaman dahulu," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky Pastika menambahkan.

Meski masih meratap kepergian Siska yang tiba-tiba dengan kondisi mengenaskan. Namun keluarga mengaku ikhlas. Yang pasti, kedua pelaku harus dihukum setimpal perbuatannya.

"Firasat saya hari itu dia (korban) tumben ucapkan salam," kata ibu korban Ny. Supandi.

"Terungkap atau tidak, kita sudah ikhlas. Kita semua sudah serahkan kepada yang berwenang," kata kakak korban Daryani.

Untuk itu, bagi Anda yang kerap melakukan perjalanan dengan menggunakan taksi online atau daring, ada baiknya memperhatikan tips berikut ini. Pastikan anda mencatat nomor polisi kendaaran, nama, dan nomor telepon sopir taksi yang akan menjemput.

Sebelum berangkat, berilah kabar kepada kerabat terdekat mengenai data kendaraan dan identitas sopir taksi online dan tujuan perjalananan anda. Ini penting untuk memudahkan pelacakan jika anda menjadi korban kejahatan sopir taksi online. Dan pastikan tak ada orang lain selain sopir taksi.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya