Liputan6.com, Jakarta Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersusah-susah dahulu, senang kemudian. Peribahasa ini mungkin tepat bagi perjuangan Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa. Pasalnya, ia rela kerja keras mengatasi masalah kesenjangan, pembangunan tak merata, dan mengubah image Kabupaten Pasangkayu terdahulu.
Ia bercerita, sebelumnya Kabupaten Pasangkayu—sebelumnya bernama Mamuju Utara—kerap dianggap sebagai daerah buangan, terisolir, dan tingkat kesenjangannya tinggi.
Baca Juga
“Banyak orang beranggapan seperti itu. Padahal, saya berpikir bahwa daerah itu mempunyai sumber daya alam (SDA) cukup dan melimpah,” imbuh Agus Ambo Djiwa saat berkunjung ke Liputan6.com, Selasa (13/2/2018).
Advertisement
Mengenai SDA, lanjut Agus, terdapat hasil bumi yang ada di daerah Pasangkayu. Mulai dari hasil bumi minyak, gas, dan emas. Selain sektor tersebut, ada pula sektor perkebunan, kelapa sawit misalnya. Tak hanya itu, sektor perikanan juga menjadi hal yang dikembangkan di Pasangkayu.
“Sektor perkebunan, tambang, perikanan ada di Pasangkayu. Bahkan kini kami juga mempunyai tambak dengan luas 13 ribu hektar yang diisi oleh udang dan ikan bandeng,” ujar Agus Ambo Djiwa.
Mengenai pengembangan sektor perikanan Agus menambahkan bahwa telah bekerjasama dengan Perusahan Umum Perikanan Indonesia (Perindo). Dengan begitu, akan ada pengembangan sektor perikanan Kabupaten Pasangkayu.
“Saya berharap ini akan menjadi momentum agar pengembangan kawasan perikanan di Pasangkayu semakin berkembang. Pasalnya, kami mempunyai hasil namun tidak mempunyai pasar dan distribusi hasil perikanan tersebut,” tutur Agus Ambo Djiwa.
Ia berharap dengan kerjasama bersama Perindo, bisa mengembangkan aset yang dimiliki Kabupaten Pasangkayu, terutama sektor perikanan. Tak hanya itu, Perindo bisa membina masyarakat agar semakin mengembangkan sektor perikanan di Pasangkayu.
“Ini menjadi langkah yang kongret bagi Pasangkayu yang bekerjasama dengan Perindo,” tutur Agus Ambo Djiwa.
Selain itu, demi memajukan sektor perikanan akan dibangun pula sebuah dermaga pelabuhan yang akan menjadi lokasi yang strategis untuk perikanan di kawasan Indonesia Timur.
“Ya, dengan adanya pelabuhan tersebut kita bisa menjadi ‘lumbung’ perikanan di kawasan Indonesia timur atau sebagai sumber perikanan untuk di Sulawesi,” tutur Agus Ambo Djiwa.
Sebelumnya, Kabupaten Mamuju Utara tengah menjadi pembicaraan. Pasalnya, daerah bagian dari Sulawesi itu berubah nama menjadi Pasangkayu. Bukan tanpa alasan perubahan itu terjadi, alasannya dengan pemekaran tersebut bisa membangkitkan ekonomi masyarakat Pasangkayu.
(*)