Jokowi: Dari Wali Kota Naik Jadi Presiden, Ada Contohnya

Presiden Jokowi ingin kepala daerah punya keinginan untuk naik kelas. Dia pun merasa heran pernyataannya malah dianggap lelucon.

oleh Merdeka.com diperbarui 28 Mar 2018, 13:57 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 13:57 WIB
Senyum Isdianto Usai Dilantik Jokowi Menjadi Wakil Gubernur Kepri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, para kepala daerah harus melakukan terobosan dan berani untuk mengikuti jenjang karier politik sampai ke tingkat atas, bila ingin dikenal masyarakat luas. Para kepala daerah juga jangan cuma jalan di tempat.

"Dari bupati/wali kota naik menjadi gubernur, dari gubernur naik lagi menjadi presiden," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Pemerintah bertema "Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Daerah" di Hall B, Jakarta Internasional Expo (JI-Expo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).

Sontak pernyataan tersebut mengundang gelak tawa peserta Raker Pemerintah. Jokowi merasa heran pernyataannya malah dianggap lelucon.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lalu memberikan contoh kariernya yang terus menanjak dari sebelumnya menjadi Wali Kota Solo kini menjabat sebagai Presiden.

"Kenapa tertawa? Ada contohnya kok," ucap dia.

Jokowi juga berpesan, kepala daerah harus berani melakukan reformasi besar-besaran di daerah masing-masing untuk mempermudah iklim usaha dan investasi. Jangan terjebak pada regulasi yang menyulitkan berusaha.

"Daerah harus berani melakukan reformasi besar-besaran untuk mempermudah iklim usaha, iklim investasi. Zamannya sudah berubah," kata Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadi Tertinggal

Jokowi Tinjau Program Padat Karya Tunai di Desa Pematang Panjang
Presiden Jokowi meninjau pembangunan akses jalan menuju persawahan yang berada di Desa Pematang Panjang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (26/3). Di lokasi itu mempekerjakan 30 warga sekitar dengan upah Rp80 ribu per hari. (Liputan6.com/Pool)

Jokowi mengingatkan, jika para kepala daerah tidak melakukan inovasi maka Indonesia akan menjadi negara tertinggal.

"Dunia sudah sangat berubah. Jadi kalau kita masih rutinitas, masih monoton, tidak berinovasi, ya ditinggal," ujar Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya