Fokus, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyoroti curahan hati para siswa-siswi SMA di media sosial yang mengeluhkan soal sulitnya ujian bidang studi matematika. Mereka mengaku, soal-soal yang diujikan juga melenceng jauh dari yang pernah dipelajari di sekolah.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (16/4/2018), Muhadjir menilai curahan hati para siswa sangat satiris, jenaka, dan menggemaskan.
Diakui Mendikbud, soal tahun ini memang sulit lantaran menggunakan kualifikasi kemampuan berpikir yang tinggi atau high order thinking skills. Meski jumlahnya sekitar 20 persen dari total soal, namun ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan standar internasional.
Advertisement
"Dan intinya tetap karena tidak ada pilihan lain. Karena jika tidak ingin tertinggal dengan negara maju dan besar lain. Maka anak-anak siswa kita harus dipacu untuk belajar lebih keras untuk mengejar standar yang lebih tinggi," ujar Mendikbud Muhadjir Effendi.
Muhadjir memahami bahwa hal ini bisa membuat para siswa dan siswi stres. Namun, dia menuturkan ini merupakan pembelajaran. Penggunaan kualifikasi high order thinking skills terhadap soal-soal ujian nasional matematika tahun ini akan dievaluasi Kemendikbud.