Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar atau Grand Syeikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb mengapresiasi keberadaan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Hal ini disampaikan Syeikh Ath-Thayeb saat pertemuan dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Menurutnya, BPIP diperlukan untuk menjaga stabilitas ideologi bangsa.
Baca Juga
"Menghargai hadirnya lembaga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi bangsa Indonesia untuk menjaga stabilitas ideologi bangsa Indonesia dari ancaman pihak-pihak yang mempertentangkan Pancasila dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara yang berdaulat," kata Syeikh Ath-Thayeb di Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Advertisement
Pada pertemuan itu, Syeikh Ath-Thayeb berdiskusi dengan beberapa perwakilan dari BPIP. Di antaranya Ketua Dewan Pembina BPIP Megawati Soekarnoputri, Kepala, BPIP Yudi Latief, anggota Dewan Pengarah BPIP Try Sutrisno, Mahfud MD, dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Syeikh Ath-Thayeb berharap, lembaga seperti BPIP ini juga dimiliki negara-negara lain, terutama yang mengalami konflik saudara.
"Sebagai lembaga pendidikan dunia yang independen, Universitas Al-Azhar juga mengemban misi perdamaian dunia yang mengembangkan sikap hormat-menghormati sesama umat manusia tanpa membedakan latar belakang SARA," terang Syeikh Ath-Thayeb.
Â
Undang Megawati
Dalam kesempatan ini, Syeikh Ath-Thayeb juga mengundang secara khusus Megawati untuk hadir dalam acara konferensi tentang perempuan di Mesir. Ajakan tersebut langsung disambut baik oleh Megawati.
Secara khusus, Megawati juga menyampaikan apresisasi pemikiran dan sikap kemanusiaan Syeikh Ath-Thayeb selaku Grand Syaikh Mesir, yaitu dengan mengembangkan sikap kemanusiaan dan persamaan antarumat manusia termasuk kesetaraan hak-hak politik antara laki-laki dan perempuan. Megawati juga berharap, kelak ada tokoh perempuan Mesir yang menjabat sebagai Presiden Mesir.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement