Khotbah Tarawih, Imam Besar Istiqlal: Mematikan Orang Bukan Jihad

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar meminta umat Islam semakin memahami makna jihad yang sebenarnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Mei 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 20:40 WIB
Suasana Tarawih Hari Pertama Ramadan di Istiqlal
Suasana Tarawih Hari Pertama Ramadan di Istiqlal

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki Ramadan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar meminta umat Islam semakin memahami makna jihad yang sebenarnya. Hal itu disampaikannya saat ceramah salat tarawih pertama di Bulan Suci ini.

"Mari kita tidak menyia-nyiakan bulan suci Ramadan ini. Lakukan jihad yang paling kuat adalah melawan diri sendiri," tutur Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).

Meski tidak menyinggung sejumlah peristiwa bom bunuh diri yang terjadi belakangan ini dan sejumlah penangkapan terduga teroris dalam ceramahnya, Nasaruddin menjelaskan bahwa jihad yang sebenarnya adalah memberikan kemaslahatan bagi manusia.

"Bukan jihad yang aneh-aneh. Jihad itu untuk menghidupkan orang, bukan yang mematikan orang. Kalau mematikan orang artinya jauh dari jihad yang sebenarnya," ujar dia.

Nasaruddin berharap umat Islam di Indonesia dapat kembali kepada nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Termasuk dalam pelaksaan puasa tahun ini, agar tiap-tiap muslim berbenah diri sehingga mendapatkan keberkahan dan setiap amalannya diterima Allah SWT.

"Mari di Bulan Suci ini kita kembali ke dalam rel yang sebenarnya," Nassaruddin menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya