Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menghormati kader Partai Gerindra yang menginginkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
"Nama Anies Baswedan muncul dari Gerindra. Katanya ada aspirasi dari kader-kader Gerindra untuk menjadikan AB (Anies Baswedan) sebagai cawapres. Gerindra minta persetujuan PKS. Sampai saat ini di PKS sendiri di antara sembilan nama itu, tidak ada AB. Sebagai aspirasi dari Gerindra tentu kami menghormatinya," ungkap Sohibul kepada Liputan6.com, Selasa 22 Mei 2018.
Baca Juga
Meski menghormati, dia menuturkan, nama Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo harus dipikir dan ditimbang secara matang. Apalagi, mantan Menteri Pendidikan sudah dimandatkan sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan.
Advertisement
"AB (Anies Baswedan) sejak awal kita mandatkan untuk jadi Gubernur DKI selama lima tahun. Ingat waktu Jokowi loncat dari Gubernur DKI ke capres, kan citranya buruk. Apakah kita akan melakukan hal yang sama? Yang kena imbas citra buruk bukan hanya AB secara pribadi. PKS dan Gerindra sebagai pengusung juga kena getahnya," jelas Sohibul.
Dia menegaskan, PKS memiliki mekanisme tersendiri dalam pencawapresan. Jika Anies ingin diusung dan masuk daftar cawapres dari partainya, maka harus melewati keputusan Musyawarah Majelis Syuro.
"Ada mekanisme tersendiri di PKS yang harus dilalui, jika AB (Anies Baswedan) ingin masuk dalam daftar Capres-Cawapres usungan PKS. Yaitu, melalui keputusan Musyawarah Majelis Syuro. Bisakah AB meyakinkan 66 anggota MS PKS," tutur Sohibul.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tergantung Kerelaan PKS
Sebelumnya, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris, memandang, peluang Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi calon Wakil Presiden untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019, tergantung dari kerelaan PKS.
Dia menilai, partai yang dipimpin Sohibul Iman itu sampai sekarang tak ikhlas jika Anies yang menjadi cawapres. Karena itu, perbicangan dengan Gerindra masih berjalan alot. "Kayaknya sampai sekrang tidak atau belum ikhlas. Makanya alot," ungkap Syamsuddin.
Dia menilai, Prabowo memang tak mau jika cawapresnya berasal dari PKS. Salah satu penyebabnya elektabiltas dari partai tersebut dinilai masih kecil.
"Prabowo kayaknya, maunya, bukan dari PKS. karena peluang elektabiltasnya mungkin dinilai kecil. Tapi problemnya tanpa PKS, suara Gerindra enggak cukup untuk usung Prabowo," jelas Syamsuddin.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Julianto, menyebut nama Anies memang sering dibicarakan menjadi Cawapres Prabowo. Namun, menurut dia, kedua belah pihak belum mengerucut akan sosok Anies.
"Belum kok. Karena kan proses musyawarahnya masih terus dilakukan," jelas Ferry.
Advertisement