Mengenang Kepahlawanan Katamso dan Sugiyono

Selain tujuh Pahlawan Revolusi yang dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta, ada dua Pahlawan Revolusi yang dikuburkan di Yogyakarta. Keduanya adalah Brigjen (Anumerta) Katamso Dharmakusumo dan Kolonel Anumerta R. Sugiyono Mangunwiyoto.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Okt 2011, 06:58 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2011, 06:58 WIB
111003apahlawan-pancasila.jpg

Liputan6.com, Sleman: Selain tujuh Pahlawan Revolusi yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, ada dua Pahlawan Revolusi yang dikuburkan di Yogyakarta. Keduanya adalah Brigadir Jenderal (Anumerta) Katamso Dharmakusumo dan Kolonel Anumerta R. Sugiyono Mangunwiyoto.

Kedua pahlawan revolusi tersebut ditemukan tewas dibantai anggota ataupun pengikut Partai Komunis Indonesia di kawasan Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Buat memberi penghormatan kepada keduanya, saat ini tempat tersebut telah dijadikan sebuah monumen yang bernama Monumen Pahlawan Pancasila.

Di sebuah lubang, jenazah dua Pahlawan Revolusi, yaitu Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono dikuburkan para pemberontak PKI usai membantainya dengan menggunakan kunci mortir dan batu-batu berukuran besar pada 30 September 1965. Sebelumnya, keduanya diculik para anggota partai terlarang tersebut dengan menggunakan mobil dan dibawa ke lokasi itu.

Setelah ditemukan warga dan anggota TNI, jenazah dua Pahlawan Revolusi ini pun dimakamkan secara layak di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanannya.

Di monumen yang berada di Kompleks Batalyon Infanteri 403 Kentungan, Sleman ini juga disajikan relief yang menggambarkan peristiwa penculikan dan pembantaian terhadap dua Pahlawan Revolusi tersebut di pagar bagian luar. Di bagian luar ini pula, pengunjung bisa menyaksikan duplikat sebuah mobil yang digunakan para pemberontak PKI untuk menculik Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono.

Pada bagian dalam bangunan, pengunjung dapat menyaksikan aneka koleksi pakaian dan atribut lain milik dua Pahlawan Revolusi tersebut, serta kunci mortir dan batu-batu yang digunakan membantai. Meski berada di kompleks TNI, monumen ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya.(ANS)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya