Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah penyandang tuna netra hadir di Balairung Kantor Balai Kota Jakarta, untuk halalbihalal dengan Gubernur DKIÂ Anies Baswedan dan Wakilnya, Sandiaga Uno.
Juwariah, seorang di antaranya, berpesan khusus kepada sang gubernur terkait tindak tanduk pihak Dinas Sosial yang kerap menangkap dia bersama rekannya karena dianggap gerombolan pengemis.
Padahal, menurut pengakuannya, para tuna netra bukanlah pemgemis, melainkan pengamen yang mencari nafkah dengan halal dan menjual karya.
Advertisement
"Kami ngamen di Tanah Abang. Inginnya bapak Anies itu supaya membebaskan kita untuk bekarya," kata dia di lokasi, Kamis (21/6/2018).
Usai ditangkap, Juwariah mengaku tidak mendapat penanganan semestinya, seperti pelatihan keterampilan dan sebagainya. Malah, dia merasa terintimidasi karena ditempatkan di lokasi penampungan.
Juwariah menjelaskan, langkah kelompok tuna netra mengamen adalah sebuah keterpaksaan lantaran profesi sebagai tukang pijit semakin sepi pelanggan. Karenanya, menurut dia, bakat lewat bidang tarik suara dijajal untuk menafkahi kehidupan.
"Kami tahu baru bapak Anies yang peduli dengan kami. Jadi doakan mudah-mudahan Bapak Anies terus peduli sama kita-kita, kita doakan bisa jadi Presiden," dia menandasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini