Liputan6.com, Manado Sebagai bagian dari rangkaian acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional XXV Tahun 2018 yang digelar 7 Juli 2018 di Kota Manado, BKKBN menyelenggarakan kegiatan Jambore Pengelola Teladan Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) Tingkat Nasional, 4-7 Juli 2018 di Mercure Manado Tateli Resort and Convention, Sulawesi Utara.
Peserta Jambore adalah Bapak/Ibu yang terpilih sebagai Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB Teladan, IMP Teladan, Peserta KB Lestari 15 Tahun Teladan dan Petugas Lapangan KB Non PNS Teladan dari 34 Provinsi di Indonesia. Selanjutnya di Manado ini, mereka akan berlomba dan berkompetisi untuk menjadi juara di masing- masing kategori.
"Kegiatan Jambore ini sangat saya apresiasi sebagai bentuk penghargaan bagi seluruh Tenaga Lini Lapangan Program KKBPK yang telah bekerja dengan profesional dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap Program KKBPK. Selamat kepada Bapak Ibu yang terpilih dan terima kasih atas partisipasi dan segala potensi yang sudah di kontribusikan untuk Program KKBPK," kata M. Yani, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga dalam sambutannya sebelum meresmikan Jambore Pengelola Teladan Program KKBPK 2018 di Manado, Rabu (4/7).
Advertisement
M. Yani menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, program KKBPK merupakan program yang unggul untuk mendukung Pembangunan khusus Pembangunan Manusia. Keberhasilan program KKBPK dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu aspek pengendalian kuantitas penduduk dan aspek peningkatan kualitas penduduk.
"Ukuran dari kualitas penduduk adalah dengan peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Keluarga juga merupakan unit pertama yang menanamkan nilai nilai kemanusiaan," tutur M. Yani yang saat ini juga menjadi PLT. Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN.
Lebih lanjut M. Yani mengungkapkan bahwa keberhasilan Program (KKBPK) tidak akan pernah lepas dari dukungan serta peran serta Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB, Para Kader Program serta serta peran masyarakat khususnya pasangan KB Lestari yang secara konsisten menjadi peserta KB selama bertahun-tahun.
"Para tenaga lini lapangan memiliki potensi yang besar dalam memberikan advokasi dan KIE atau promosi kepada masyarakat/keluarga maupun individu serta kepada pemangku kebijakan. Advokasi dan KIE tentang Program KKBPK masih menjadi tantangan tersendiri bagi BKKBN," tambah M. Yani.
Kampung KB
BKKBN memiliki inovasi yaitu Kampung KB. M. Yani pun mengusulkan agar ke depan para tenaga lini lapangan yang diusulkan menjadi teladan juga perlu dilihat dari capaian program- program KKBPK dan program pembangunan lainnya sebagai potret pembinaan Kampung KB.
"Kampung KB dipilih oleh Presiden RI sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Artinya para Tenaga Lini Lapangan Program KKBPK memiliki kontribusi yang besar terhadap kualitas penduduk Indonesia kedepan," kata M. Yani.
Sebelum mengakhiri sambutannya, M. Yani mengajak seluruh peserta agar momentum Jambore ini dijadikan ajang silaturahmi dengan sesama pejuang Program KKBPK dari berbagai daerah, silahkan saling bertukar pikiran tentang berbagai suka-duka dalam mengemban amanah mulia ini.
"Ini adalah ajang kontestasi untuk saling memberi motivasi. Juara 1 sampai dengan 3 setiap kategori adalah cerminan ihtiar Bapak dan Ibu untuk selalu mencari ilmu dan pengetahuan dimanapun tempatnya, darimanapun asalnya. Setelah memperoleh ilmu pengetahuan Bapak dan Ibu akan menularkan kepada masyarakat yang menjadi binaan Bapak dan Ibu sehingga manfaat Program KKBPK dapat dirasakan keluarga- keluarga di Indonesia.
Hari Keluarga Nasional pada tanggal 29 Juni 2018 yang lalu dan pada tanggal 7 Juli 2018 nanti akan dirayakan bersama Presiden RI merupakan moment besar, moment istimewa untuk seluruh keluarga Indonesia dan secara khusus untuk seluruh Tenaga Lini Lapangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) sebagai Ujung Tombak Program KKBPK.
Hari Keluarga Nasional ke-XXV mengusung tema Hari Keluarga : “Hari Kita Semua”, dengan Slogan “Cinta Keluarga, Cinta Terencana”, Semangat 25 Tahun Hari Keluarga Nasional Momentum Bersama Meraih Indonesia Emas Tahun 2045. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusuri melalui berbagi indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga.
Delapan fungsi keluarga: (1) Fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan merupakan suatu nilai atau prinsip agar terwujudnya keluarga kecil bahagia sejahtera. Penerapan fungsi keluarga dapat membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
(*)