Harga Naik, Warga Cimahi Berburu Telur Pecah

Tingginya harga membuat masyarakat beralih membeli telur pecah. Harga telur pecah dijual Rp 1.000 hingga Rp 1.250 per butir.

oleh Maria Flora diperbarui 19 Jul 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 09:31 WIB

Liputan6.com, Cimahi - Tingginya harga telur ayam membuat masyarakat di Kota Cimahi, Jawa Barat, beralih ke telur pecah. 

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (19/7/2018), harga telur ayam yang naik dalam sepekan terakhir dikeluhkan para pedagang di Pasar Atas Baru Kota Cimahi. Harga telur ayam dijual Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.  

Kenaikan harga juga berdampak pada omzet penjualan yang menurun drastis karena tak laku dijual. Bahkan di sejumlah lapak pedagang, stok telur ayam masih menumpuk.  

Tingginya harga membuat pembeli beralih ke telur pecah karena harganya lebih murah. Jika biasanya telur pecah dibeli pengelola warung makan dan pedagang masakan matang, kini telur pecah juga diburu masyarakat umum.

Pedagang menjual telur pecah Rp 1.000 hingga Rp 1.250 per butirnya.  

Terkait kenaikan harga telur ayam, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito memanggil para pelaku industri ayam dan telur serta satuan tugas pangan.  

Menurutnya, banyak faktor yang memengaruhi kenaikan harga telur, seperti distribusi pasca-Lebaran termasuk adanya Piala Dunia.  

"Faktor-faktor inilah yang terakumulasi serhingga pasokan dan distribusi terganggu," ujar Mendagri.

Ironisnya, di saat harga telur melambung tinggi, para peternak ayam petelur tak merasakan dampak kenaikan. Bahkan, sejumlah peternak ayam petelur di Desa Grogol, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Jawa Timur, justru merugi. (Karlina Sintia Dewi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya