Deteksi Dini, Konsumsi Telur Pecah Bisa Terjangkit Virus Salmonela

Meski telur ayam telah terbungkus plastik, risiko terkontaminasi kuman masih ada.

oleh Maria Flora diperbarui 21 Jul 2018, 17:11 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2018, 17:11 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menyiasati mahalnya harga telur ayam, telur retak atau pecah menjadi idola. Karena harga telur pecah berada di kisaran Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu untuk setiap tujuh butir telur.

Ada pula telur pecah yang dibungkus dalam kantong plastik makanan. Satu kantong berisi empat butir dihargai Rp 5 ribu. Meski terbungkus plastik, risiko terkontaminasi kuman masih ada.

"Telur ini dikumpulin dan tidak tahu didiamkan berapa lama, kemudian dijual dan dikonsumsi. Kita enggak tahu kotoran-kotoran yang berada di luar cangkang telur itu mengandung salmonela yang bisa menyebabkan penyakit tipes, diare dan sebagainya," jelas Dokter Yustina, ahli spesialis gizi.

Sejak Lebaran lalu, harga telur ayam memang terus merangkak naik. Di tingkat konsumen harga telur bahkan telah mencapai Rp 30 ribu per kilogram.

Demi menstabilkan harga, Kementerian Pertanian (Kemenpan) telah mengadakan operasi pasar dengan melepas 100 unit mobil box. Telur-telur itu didistribusikan di sejumlah pasar tradisional di DKI Jakarta dan wilayah permukiman dengan harga Rp 19.500 per kilogram. (Ridho Insan Putra).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya