Booming Lagu dan Tarian Gemu Fa Mi Re Maumere, Begini Kisah Perjalanannya

Dia tidak menyangka, apa yang dia ciptakan diterima oleh masyarakat luas. Bahkan, dia berupaya cir khas Maumere tetap dia pertahankan dalam penciptaanya, yaitu Gong Wani.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2018, 12:08 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 12:08 WIB
Frans Cornelis Dian Bunda
Frans Cornelis Dian Bunda (dok. Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Frans Cornelis Dian Bunda tidak akan pernah terpikir lagu ciptaannya, Gemu Famire, tujuh tahun silam akan mewabah hingga ke penjuru Nusantara. Bahkan, hari ini, Selasa (4/9/2018), lagu yang dikenal dengan Lagu Maumere itu dinyatakan berhasil menembus rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diikuti tarian oleh ribuan anggota TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Franco, sapaan Frans Cornelis, menceritakan ihwal perjalanan lagu yang dia ciptakan pada Mei 2011 silam. Memasuki 2012, lagu tersebut mulai dikenal masyarakat Nusa Tenggara Timur, dan sekejap pada 2014, lagu tersebut sudah meenyebar ke pelosok Indonesia.

"Inspirasinya jujur saya buat saya membayangkan lagu ini untuk oleh-oleh tamu atau yang masyarakat siapa saja yang datang ke Maumere mereka boleh mendengar dan menjadikan oleh-oleh, saat itu saya ingin buat satu lagi yang ketika orang dengar, ingat mereka senang dan membawa ini," kata Frans di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/9/2018).

Dia tidak menyangka, apa yang dia ciptakan diterima oleh masyarakat luas. Dia berupaya agar ciri khas Maumere, yakni Gong Wani, tetap dipertahankan dalam lagunya itu.

"Dan satu hal yang peting saya mengambil beberapa kearifan lokal yaitu ada gong-nya, Gong Wani," ungkap Franco.

Guru SMK Yohanes 23 Maumere ini mengaku, syair di dalam lagu tersebut diambil dari cara mengajar guru-guru semasa ia kecil.

"Di syairnya saya ambil guru-guru jaman dulu mengajarkan notasi makanya ada gemu ada famire-nya, famire itu not, gemu itu memasukan ke dalam mulut," ujar dia.

Makna dari lagu yang ia ciptakan itu sendiri juga untuk kegembiraan masyarakat asli Maumere maupun warga atau masyarakat pendatang.

"Gemu Famire itu makna keseluruhan untuk bergembira, berputar kiri ke kanan," kata Franco.

Menurut Franco, dirinya tidak sendiri dalam menciptakan lagu tersebut. Sang adik, Alferd, turut membantunya dalam menciptakan karya seni tersebut.

"Lagu ini saya nyanyikan dengan adik saya Pak Alfred, waktu itu produser itu Kaharudin, dan satu orang yang sangat penting dalam musik itu barusan meninggal dua hari lalu, Usilelo, dia yang operator mixing musik," Alfred memungkasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kado untuk Anak dan Istri

Frans mengaku bahagia sekali karena bisa memberikan kado untuk isterinya yang baru saja dua hari lalu melahirkan seorang anak. Karena, lagu Gemu Fa Mi Re yang dia ciptakan menembus rekor Museum Rekor Indonesia.

"Ini kado yang sangat berharga yang sangat tidak bisa dihitung nilainya, sangat berharga dan luar biasa sekali, khususnya kami Flores," kata Fransco.

Ia mengaku mendapatkan kabar bahagia dari TNI pada Juli 2018. Frans diminta untuk hadir dan menyanyikan lagi Maumere langsung sekaligus diikuti tarian Gemu Fa Mi Re oleh seluruh warga atau pasukan TNI-Polri seluruh Indonesia.

Frans mengatakan, semestinya sang isteri mendampinginya saat mendapatkan penghargaan tersebut. Namun, karena sang istri baru melahirkan, maka rencana tersebut tidak terlaksana dan diwakilkan oleh kakak perempuannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya