Deretan Barang Wah Milik Negara yang Diduga Dibawa Roy Suryo

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo kembali menjadi perbincangan publik. Hal ini terkait surat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bernomor 513/SET.BIII/V/2018 yang dibuat pada 1 Mei 2018 viral di media sosial. Perihal barang milik negara (BMN) yang dia bawa selama menjabat dan belum dikembalikan.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan telah meminta Roy Suryo segera mengembalikan barang-barang milik negara itu. Dia juga menyarankan Roy Suryo memberikan klarifikasi jika tidak merasa mengambil barang milik negara tersebut.

"Ya kalau ada memang balikin aja. Kalau tidak ada klarifikasi," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 4 September 2018.

Jumlah barang yang belum dikembalikan politikus Demokrat ini disebut bernilai puluhan juta rupiah. Jumlahnya mencapai 3.226 unit barang. Berikut barang-barang yang diduga belum dikembalikan Roy Suryo ke negara.

Saksikan video menarik berikut ini:

Barang milik negara yang diduga masih berada di tangan Roy Suryo adalah karpet impor Turkir. Untuk harga karpet Turki diperkirakan mencapai Rp 69,4 juta yang belum dikembalikan mantan Menpora era Presiden SBY ini.

Selama menjabat sebagai Menteri Olahraga, Roy juga dianggap belum mengembalikan antena SHF HF/parabola Jack 7 200. Ditambah, dia juga belum mengembalikan lensa Accam Lens NKN afs 200-400. Nilai lensa itu seharga Rp 80,8 juta dan juga matras Rp 4 juta.

Dari 3.226 unit barang yang belum kembali, terdapat juga pompa air seharga Rp 20 juta, kamera digital merek Nikon D3X Rp 65,3 juta sampai komponen alat pemancar yang memiliki nilai Rp 106,8 juta. Barang-barang tersebut masih dikuasai Roy Suryo sejak dia berstatus sebagai pejabat negara hingga lengser.

"Ternyata masih ada beberapa aset yang dikelola menteri sebelum saya yang kini menjadi temuan," kata Menpora Imam Nahrawi waktu itu.

Dalam berbagai kesempatan, Roy Suryo membantah tuduhan Kemenpora. Menurutnya, ia tidak pernah mengambil barang milik negara.

Roy mengatakan, tuduhan itu tidak logis seperti membawa peralatan rumah tangga. Contohnya pompa air. "Sangat tidak logis," kata Roy Suryo.

Reporter : Syifa Hanifah