Liputan6.com, Jakarta - Rumah Tahanan (Rutan) Donggala di Sulawesi Tengah sampai saat ini masih kosong setelah terjadi kebakaran pascagempa dan tsunami. Belum ada narapidana yang kembali ke sel. Rutan tersebut berkapasitas 108 orang dan berisi 343 orang.
Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami menjelaskan, berdasarkan laporan, para tahanan panik saat berusaha ditenangkan ketika gempa. Mereka khawatir ingin melihat keadaan keluarga.
"Sebenarnya sudah ada negoisasi sedikit demi sedikit, diizinkan sedikit demi sedikit untuk melihat keluarganya, memang paniknya luar biasa. Tapi ternyata juga ada yang tidak sabar, entah bagaimana menyulut kebakaran itu," kata Sri Puguh di Jakarta, Senin (1/10/2018).
Advertisement
"Sekarang masih dilakukan pendalaman oleh jajaran kami yang masih tinggal di sana. Yang dapat diselamatkan ada berapa alat elektronik dan senjata yang dititipkan ke Polres. Itu untuk donggala," imbuh Sri.
Rutan Donggala sudah berdiri sejak 1968. Imbas kebakaran, yang tersisa hanya bangunan depan masjid.
"Bangunan depan kami pikir sudah nggak bisa dipergunakan lagi, tapi hari ini teman-teman kami sedang melakukan audit dengan jajaran yang ada di sana," ujar Sri.
Tak Ada Korban Jiwa
Tidak ada korban jiwa atas terjadinya kebakaran di Rutan Donggala. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Selain itu, sedang dilakukan penelitian oleh Dirjen PAS dan tim dari Sekretariat Jenderal.
Sementara itu, Dirjen PAS membentuk Satgas hari ini berangkat kembali ke Palu untuk melakukan pendampingan.
"Setelah di dalam kondisi lingkungan lebih kondusif, teman-teman kami buka Posko. Bapak kakanwil ketemu dengan kami kembali dari Luwu. Kemudian kami mencoba membuka posko di Rutan Lapas Palu untuk sekaligus mendata. Karena sampai dengan kemarin hari Minggu ada keluarganya yang melaporkan kepada kami bahwa warga binaan ada di rumah," kata Sri Puguh.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement