Liputan6.com, Jember - Gempa dengan magnitudo 6,0 mengguncang Situbondo, Jawa Timur. Getaran gempa tersebut dirasakan kuat warga Jember.
Puluhan rumah yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Jember Jawa Timur, mengalami rusak ringan, sedang, hingga berat. Dalam peristiwa itu, seorang korban meninggal dunia akibat terjatuh saat menyelamatkan diri.
Baca Juga
"Korban yang meninggal dunia, bernama Suyitno (47), warga Dusun Krajan RT 01 RW 08 Desa Mojomulyo Kecamatan Puger," kata Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Jember, Heru Widagdo, Kamis malam, 11 Oktober 2018.
Advertisement
Dia menjelaskan, saat terjadi gempa, korban lari keluar rumah. Namun saat lari, ia terpeleset di pintu hingga terjatuh. Kepalanya terbentur bagian bangunan rumah yang terbuat dari semen.
"Korban tidak sadarkan diri dan meninggal di tempat. Korban meninggal sempat dibawa ke Puskesmas Puger untuk pemeriksaan lebih lanjut pukul 03.00 WIB," kata Heru.
Hingga Kamis malam, data sementara yang masuk ke BPBD Jember mencatat, ada 30 rumah dan 2 musala yang terdampak gempa. Dari 30 rumah itu, terdiri dari 8 unit rumah rusak ringan, 20 unit rumah rusak berat dan 2 unit rusak berat. Selain itu, 1 musala rusak ringan dan 1 unit musala rusak berat.
Ke-30 rumah itu tersebar di 8 kecamatan. Yakni Kecamatan Kaliwates, Sukorambi, Patrang, Jelbuk, Arjasa, Mumbulsari, tempurejo, dan Kecamatan Puger.
"Itu masih data sementara, petugas masih melakukan assesment kerusakan rumah di lapangan," kata Heru.
Sementara Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo langsung memerintahkan seluruh Kapolsek wilayah Polres Jember, untuk mencari dan mendata korban terdampak gempa di wilayahnya masing-masing.
"Kami langsung melakukan bakti sosial, untuk meringankan penderitaan para korban," tutur Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo.
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Perbaiki Rumah Warga
Rencananya, hari ini akan ada kegiatan gotong royong bersama muspika dan perangkat desa setempat serta relawan BPBD untuk memperbaiki rumah warga yang terdampak.
Sementara Siti Munawaroh (40), warga kelurahan Kebun Agung Kecamatan Kaliwates, salah seorang korban terdampak gempa menyampaikan terima kasih atas kesigapan polisi dan BPBD, yang segera datang membantu korban. Ia berharap pemerintah kabupaten Jember, bisa segera turun tangan membantu perbaikan rumah yang rusak, sehingga bisa ditempati.
Munawaroh menjelaskan, detik-detik menegangkan saat menyelamatkan diri. Saat itu, ia tiba-tiba terbangun karena adanya getaran kuat.
"Ia bersama keluarganya langsung lari keluar rumah, sambil menggendong anaknya yang masih kecil. Begitu sampai halaman, rumahnya langsung ambruk," tutur Munawaroh.
Kepanikan juga dirasakan Kapolsek Tempurejo AKP Suhartanto. Saat kejadian, dia berada di rumah Dinas Polsek Tempurejo. Dia juga langsung terbangun dengan menerapkan tutorial penyelamatan dari gempa.
"Saat gempa terjadi, saya menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam lemari rumah dinas," kata Suhartanto sambil tersenyum.
Ia menjelaskan, tidak bisa langsung keluar ke halaman karena harus melewati beberapa pintu. Sedangkan atap bangunan, sudah rapuh. Saat itu, ia teringat tutorial, menyelamatkan diri jika tidak memungkinkan keluar rumah.
Namun, Suhartanto juga menyarankan agar secepat mungkin keluar rumah dan mencari tempat terbuka untuk menghindari reruntuhan bangunan.
"Usai kejadian itu, kami langsung koordinasi dengan Muspika, untuk mencari dan mendata korban," imbuh dia.
Tercatat ada 2 rumah yang rusak berat. Namun semua penghuni selamat, karena segera keluar rumah sebelum ambruk.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement