Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakinkan keluarga korban bahwa proses pencarian dan evakuasi pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang akan dilakukan sampai tuntas. Budi mengaku Presiden Joko Widodo telah memberikan perintah.
"Beliau (Jokowi) berpesan proses pencarian ini dilakukan all out, sungguh-sungguh, bahkan diminta 24 jam," ujar dia saat menjelaskan proses evakuasi kepada keluarga korban di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Baca Juga
Budi memaparkan, sejauh ini proses evakuasi badan pesawat dan jenazah korban telah dilakukan. Blackbox atau kotak hitam berisi rekaman data penerbangan juga sudah ditemukan. Sementara, sebanyak 138 kantong jenazah telah dikirimkan ke RS Polri untuk diidentifikasi.
Advertisement
"Kemenhub akan melakukan investigasi bersama KNKT dan akan memberikan masukan proses investigasi akan berjalan dengan baik," kata Budi.
Budi mengaku telah meminta pihak Lion Air melakukan pendampingan kepada keluarga korban. Tak berhenti di Lion Air, dia meminta para pemangku kepentingan penerbangan ikut bertanggung jawab.
"Saya minta kepada Lion Air untuk melakukan pendampingan keluarga korban dan fasilitasi kebutuhan keluarga korban. Tak cuma Lion Air, tapi seluruh stakeholder aviasi melakukan bantuan," kata dia.
Â
Lakukan Spesial Audit
Budi memastikan keamanan penerbangan di Indonesia dalam standar yang baik. Langkah awal untuk memastikan pasca kecelakaan, Kemenhub melakukan ramp check 11 Boeing 737 8 Max. Maskapai Lion Air pun bakal diaudit.
"Kami melakukan ramp check 11 Boeing 737 8 max dan alhamdulillah pesawat layak jalan tak cukup di situ. Kami akan melakukan spesial audit SOP, kualifikasi awak, dan koordinasi teknologi," ujar dia.
Budi pun mengucapkan rasa dukacita terhadap keluarga korban yang ditinggalkan, serta penyelam Basarnas Syachrul Anto yang meninggal saat melakukan evaluasi.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement