Pendiri Lion Air Rusdi Kirana Diminta Berdiri Menghadap Keluarga Korban

Pendiri Lion Air Rusdi Kirana menangkupkan tangan simbol permintaan maaf.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Nov 2018, 12:04 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 12:04 WIB
Kantung Jenazah dan Serpihan Lion Air JT 610 Tiba di Tanjung Priok
Petugas Basarnas merapikan barang temuan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Posko Evakuasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh membawa 188 orang. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP berkumpul di Hotel Ibis Cawang, Jakarta. Mereka menghadiri penjelasan proses evakuasi keluarganya yang sudah dilaksanakan selama satu minggu.

Saat proses tanya jawab, salah satu keluarga korban bernama M Bambang menyampaikan pertanyaan ke Menhub Budi Karya dan pejabat lain.

Namun, belum selesai bertanya, Bambang meminta pendiri Lion Air Rusdi Kirana yang duduk di barisan kursi depan untuk berdiri.

"Saya mohon Pak Rusdi Kirana berdiri. Saya baru lihat pertama kali ini Pak Rusdi," katanya di lokasi.

Mendengar permintaan itu, Rusdi Kirana lantas berdiri dan menghadap ke arah korban. Ia menunduk dan menangkupkan tangan layaknya tanda permintaan maaf.

Selain itu, Bambang meminta Kemenhub memberikan sanksi tegas terhadap teknisi yang mengizinkan Lion Air PK-LQP terbang. Sebab, ia mendapat info bahwa pesawat itu sudah rusak pada penerbangan sebelumnya.

"Apakah perbaikan sudah clear Bapak Menteri? Dalam hal ini teknisi harus bertanggung jawab penuh karena menyatakan pesawat clear untuk take off lagi. Tolong diproses hukum teknisi yang engak benar itu," ujarnya sembari menahan tangis.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya