Wujudkan Pemilu Damai, Satgas Nusantara Sosialisasikan Anti-Berita Hoaks

Menurut Gatot, siapa saja bisa menjadi alat untuk menyebarkan berita bohong. Tidak hanya remaja, tetapi juga mereka yang sudah dewasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2018, 14:57 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2018, 14:57 WIB
Kasatgas Nusantara Irjen Gatot Edi Pramono menyambangi Pondok Pesantren As-Syafiiyah Pondok Gede, Jakarta Timur. (Liputan6.com/Fachrur Rozie)
Kasatgas Nusantara Irjen Gatot Edi Pramono menyambangi Pondok Pesantren As-Syafiiyah Pondok Gede, Jakarta Timur. (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta - Kasatgas Nusantara Irjen Gatot Edi Pramono menyambangi Pondok Pesantren As-Syafiiyah Pondok Gede, Bekasi. Kedatangannya guna mensosialisasikan anti-berita hoaks dalam rangka mewujudkan pemilu dan pilpres aman, damai, dan sejuk.

"Ini kegiatan Satgas Nusantara, kita datang ke sini, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang damai. Apalagi sekarang akan menuju tahun politik, banyak berita hoaks," ujar Gatot di lokasi, Kamis (8/11/2018).

Menurut Gatot, kedatangannya di Pesantren As-Syafiiyah sangat efektif untuk mensosialisasikan anti-berita hoaks. Apalagi, santri di pesantren tersebut kurang lebih berjumlah 3 ribu orang.

"Bayangkan kalau mereka menyampaikan pesan damai kepada keluarganya, tetangganya, saudaranya, untuk tidak cepat menerima berita yang ada, ini kan sudah meminimalisir. Karena kalau berita hoaks kita biarkan, ini bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.

Menurut Gatot, siapa saja bisa menjadi alat untuk menyebarkan berita bohong. Tidak hanya remaja, tetapi juga mereka yang sudah dewasa.

Apalagi, berdasarkan data yang dia terima, sebanyak 170 juta jiwa di Tanah Air memiliki telepon genggam. Sebanyak 130 juta jiwa terhubung dengan internet. Penyebaran berita hoaks sangat mudah.

 

Beri Sanksi

Gatot menyarankan, sebelum menyebarkan berita yang diterima melalui sosial media, ada baiknya dibaca secara keseluruhan. Setelah itu baru dipahami apakah berita tersebut berasal dari sumber terpercaya atau hanya dari oknum yang ingin memecah belah bangsa.

"Demokrasi biarlah dia berjalan, kita memilih siapa pemimpin bangsa kita, masyarakat tetap harus menjaga keberagaman. Jangan kita terpecah belah karena berita hoaks dan sebagainya," kata dia.

Menurut Gatot, kepolisian tak akan segan memberikan hukuman kepada siapa saja yang menyebarkan berita bohong.

"Sanksi kan sudah ada hukumnya, oleh karena itu, Satgas Nusantara ini kan dibentuk ingin menciptakan pelaksaan pemilu dengan damai dan sejuk. Kita akan bergerak bersama secara masif," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya