Serapan Anggaran Rendah, Ini Pembelaan Anies Baswedan

Anies Baswedan masih yakin serapan anggaran tak berbeda dengan APBD 2017.

oleh Ika Defianti diperbarui 12 Nov 2018, 22:27 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 22:27 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 di Kelurahan Cilandak Barat, Rabu (17/10). Anies turut mengajak warga untuk melakukan pengecekan nama dalam DPT di wilayah masing-masing. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan penyebab rendahnya serapan ABPD 2018 DKI. Ia mengungkapkan, ada selisih angka antara proyek yang telah dikerjakan dengan yang dibayarkan. Perbedaan tersebut mencapai 17 persen.

"Pembayaran yang sudah dilakukan oleh Pemprov itu 55 persen. Tapi pekerjaan yang sudah dituntaskan itu besarannya 72 persen," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Dia menjelaskan, rendahnya pembayaran tersebut disebabkan pemegang tender atau proyek tidak melakuan penagihan. Pemegang tender biasanya melakukan penagihan secara sekaligus dan tidak bertahap.

"Ini harus menjadi koreksi internal kita bahwa proses penagihan harus mudah, sehingga mereka akan sering menagihkan (ke Pemprov)," ucap dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyatakan bila pemegang tender rutin melakukan penagihan, selisih yang ada tidak terlalu besar.

"Angka serapan dan angka proyek tidak selisih jauh, kalau sekarang itu selisihnya jauh," ujar Anies.

 

Keyakinan Anies

Sementara itu, dia optimistis penyerapan anggaran tahun ini tidak berbeda dengan APBD 2017, yaitu 83 persen.

"Kita optimistis Insyaallah dengan sudah selesai 72 persen, Insyaallah target untuk kita mencapai seperti tahun lalu bisa tercapai," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya