Kata Terakhir Anak Korban Pembunuhan 1 Keluarga di Bekasi pada Pelaku

Usai mengobrol dan saling bercengkerama itu, kata dia, para korban pun tidur. Saat itulah, pelaku yang sudah lama sakit hati pada korban itu mulai mencari senjata tajam dan menemukan linggis di brankas perkakas rumah korban.

diperbarui 17 Nov 2018, 09:25 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2018, 09:25 WIB
20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Jakarta - Sebelum aksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi, ternyata pelaku sempat bercengkerama dengan para korban. Pasalnya, pelaku Haris Simamora (HS), 23, merupakan saudara sepupu dari korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Argo Yuwono mengatakan, sebelum melakukan pembunuhan pelaku sempat bercengkerama dengan keluarga korban. Adapun pelaku datang ke rumah korban karena diundang oleh korban.

"Dia datang sejak pukul 21.00 WIB, sebelumnya kan ditelepon oleh sepupunya, silahkan datang ke rumah karena besok mau beli baju untuk natalan. Saat datang, dia lalu bercengkerama dan mengobrol, namanya saudara," ujar Argo, Jumat (16/11/2018).

Usai mengobrol dan saling bercengkerama itu, kata dia, para korban pun tidur. Saat itulah, pelaku yang sudah lama sakit hati pada korban itu mulai mencari senjata tajam dan menemukan linggis di brankas perkakas rumah korban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dicekik

Pasangan suami istri itu, lantas dibunuh dengan linggis. Pelaku pun sempat terluka di bagian jari tangannya saat menggunakan linggis untuk membunuh itu. Kedua anaknya yang terbangun pun akhirnya turut dibunuh pelaku dengan cara dicekik hingga tewas.

"Anaknya bangun lalu bertanya mama kenapa. Dijawab pelaku tak apa-apa, mama hanya sakit saja. Lalu menyuruh kedua anak korban untuk tidur, setelah tidur dicekik oleh pelaku," katanya.

Usai melakukan aksi pembunuhannya itu, pelaku pun pergi ke Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat menggunakan bus umum.

Simak berita Jawapos lainnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya