Polisi: Dahnil Anzar Sudah Kembalikan Uang Rp 2 Miliar ke Kemenpora

Tak hanya Pemuda Muhammadiyah, anggaran Kemenpora itu juga digelontorkan ke GP Ansor.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2018, 22:20 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2018, 22:20 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Merdeka.com/Nur Habibie)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Merdeka.com/Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Kasubdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan menyebut, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak telah mengembalikan uang sejumlah Rp 2 miliar.

Uang itu diketahui terkait kasus dugaan penyelewengan dana atau acara kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia yang dilaksanakan oleh Kemenpora RI tahun anggaran 2017.

"Dahnil mengembalikan Rp 2 Miliar ke Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga). Sudah mengembalikan hari ini,” kata Bhakti di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2018). 

Bhakti mengatakan, anggaran acara kemah dan Apel Pemuda Islam itu total senilai Rp 5 milar yang berasal dari anggaran Kemenpora. Dana tersebut kemudian dibagi ke dua organisasi, yaitu Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor.

"Satu proposal itu ada yang 2 miliar ada yang Rp 3 miliar. GP Ansor kemarin sudah terklarifikasi, kita cek di Kemenpora segala macem. Tapi kami klarifikasi di lapangan ternyata kita temukan ada perbuatan malhukum, makanya kita lagi sidik dan itu kan udah gelar sama BPK juga," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, hari ini. Dahnil menilai ada keanehan dalam pemeriksaannya di Polda Metro Jaya. 

Keanehan itu dilihatnya dari saksi yang diperiksa. Dia mengatakan, hanya dirinya dan ketua panitia acara kemah pemuda, Ahmad Fanani yang diperiksa.

"Yang jelas ini kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Tapi anehnya cuma kami (Dahnil dan Fanani) yang diperiksa dan dicari-cari," kata Dahnil usai menjalani pemeriksaan sementara di Gedung Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2018). 

Kritis ke Pemerintah

Dahnil percaya, sikap kritisi terhadap kinerja pemerintah pasti akan ada konsekuensinya. Dia pun mengaku sudah siap menerima konsekuensi atas sikap dan pembawaannya selama ini. Namun, ia akan tetap menunggu hasil dari pemeriksaannya tersebut.

"Mas Fanani ketua panitia. Yang jelas saya sejak awal paham betul konsekuensi dari sikap saya mengkritisi pemerintah kemudian bersikap terhadap pemerintah. Jadi saya termasuk terhadap pihak aparatur keamanan. Jadi kemudian sekarang enggak tahu dicari-cari apa nanti kita lihat masyarakat yang akan menilai," tegas dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya