Liputan6.com, Jakarta - Acara Reuni 212 digelar di Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu 2 Desember 2018. Polri meyakini, kegiatan tersebut tak seramai Aksi 212 pada 2 Desember 2016.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, kondisi tersebut terjadi lantaran masyarakat diyakini tidak lagi mudah terprovokasi dengan isu-isu politik.
"Ya enggak bakal seramai yang dulu (Aksi 212). Sudah sangat menyusut. Masyarakat sudah mulai sadar, jangan sampai terprovokasi oleh situasi-situasi politik seperti ini," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).
Advertisement
Meski begitu, Polri tetap menyiagakan personelnya untuk mengamankan jalannya Reuni Aksi 212. Hanya saja Dedi tak mengungkapkan berapa personel yang akan diterjunkan untuk pengamanan.
"Polisi sudah menyiapkan semaksimal mungkin (untuk menghadapi) segala macam potensi yang akan terjadi. Skenario itu sudah disiapkan Polda Metro. Polda Metro Jaya sudah sangat profesional menangani demonstrasi di Jakarta," ucap Dedi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Akan Dihadiri Prabowo-Sandi
Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar reuni akbar di Monas, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2018. PA 212 merupakan kumpulan masyarakat yang terlibat dalam Aksi 212 yang menuntut penegakan hukum terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas kasus penodaan agama pada 2016.
Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan, acara Reuni 212 nanti dibalut dengan zikir dan pembacaan selawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Acara tersebut akan dihadiri oleh para ulama, habaib, politikus, dan tokoh masyarakat.
Bahkan rencananya panitia akan mengundang pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan akan hadir pada acara tersebut.
Advertisement