Liputan6.com, Jakarta - Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian korban tsunami Selat Sunda. Pada hari ke-3 pencarian, tim gabungan Bakamla dan Basarnas menemukan satu orang korban dalam kondisi meninggal dunia, Selasa pagi (25/12/2018).
Kasubbag Humas Bakamla, Letkol Bakamla Mardiono mengatakan, korban tsunami ditemukan di koordinat 06° 27' 022 S 105° 41' 283 T oleh tim SAR gabungan yang sejak hari pertama menyisir lokasi tersebut.
"Korban yang belum diketahui identitasnya tersebut kemudian diserahkan kepada tim lain yang sudah siap di bibir pantai untuk penanganan lebih lanjut sesuai prosedur SAR," ujar Mardiono melalui keterangan tertulis.
Advertisement
Kapal Nasional (KN) Belut Laut - 4806 yang dikomandani Letkol Bakamla Heni Mulyono dan RHIB Bakamla yang diperkuat tim Unit Reaksi Cepat Laut (URCL) sejak hari pertama pasca-tsunami Selat Sunda telah berada di lokasi bencana. Hingga hari ketiga ini, mereka bersama Basarnas melanjutkan proses pencarian dan pertolongan terhadap korban yang dinyatakan hilang.
Menurut Mardiono, penyisiran untuk mencari korban pada hari ini dilakukan sejak pukul 05.30 WIB di sejumlah lokasi sepanjang Pantai Anyer, Pandeglang, Banten hingga ke selatan. Pencarian terus dilakukan di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat yakni hujan disertai angin dan ombak tinggi di sekitar Pulau Oar.
Selain Bakamla dan Basarnas, sejumlah kapal TNI AL seperti KRI TLK Cirebon - 543 pun terlihat dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan pertolongan. "Rencananya operasi akan terus dilaksanakan hingga dinyatakan selesai oleh Basarnas," tutur Mardiono.
Usai mengevakuasi korban yang ditemukan, seluruh petugas kembali melakukan pencarian dan penyisiran ke sejumlah lokasi dengan harapan dapat menemukan korban tsunami dalam kondisi selamat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
429 Korban Tewas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data terbaru pada Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB menyatakan, korban meninggal berjumlah 429 orang.
"429 orang meninggal, 1.485 luka-luka, 154 hilang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa.
Sutopo juga menyampaikan, 16.082 orang mengungsi akibat tsunami. Korban meninggal terdapat di wilayah Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.
Sutopo menyatakan, dari data terbaru akibat tsunami disebutkan 882 unit rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60 warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda empat rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.
Advertisement