Top 3 News: Apakah Gunung Anak Krakatau Akan Lenyap Setelah Susut?

Top 3 News, sebelum Gunung Anak Krakatau erupsi, tingginya mencapai 338 meter. Usai erupsi, diperkirakan ketinggiannya hanya mencapai 110 meter.

oleh Maria FloraYandhi DeslatamaNafiysul QodarJennar Kiansantang diperbarui 31 Des 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2018, 07:00 WIB
Penampakan jejak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau yang tertangkap kamera satelit NASA pada 24 September 2018 (NASA)
Penampakan jejak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau yang tertangkap kamera satelit NASA pada 24 September 2018 (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Top 3 news hari ini, erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan dinyatakan telah berhenti sejak Sabtu, 29 Desember malam hingga Minggu pagi, 30 Desember 2018. 

Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga mencatat, baik getaran dan suara gemuruh dari atas puncak Gunung Anak Krakatau tak lagi terdengar. 

Namun, untuk ke depannya pihak PVMBG mengaku tidak tahu apakah akan kembali terjadi erupsi atau akan berhenti total. 

Pascaerupsi, belakangan nampak terjadi perubahan dengan tubuh Gunung Anak Krakatau ini. Energi yang terus dikeluarkan hingga bisa ratusan kali dalam sehari membuat tingginya mengalami penyusutan. 

Sebelum erupsi tingginya 338 meter, kini diperkirakan hanya mencapai 110 meter. Dengan penyusutan ini, apakah Gunung Anak Krakatau akan hilang?

Sementara itu, di Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), anggota Polda Papua yang bertugas di Bima berhasil meringkus satu pelaku pemburu rusa dan komodo di Pantai Torowamba. Tiga lainnya berhasil melarikan diri. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 29 Desember 2018:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Susut Anak Krakatau Usai Tsunami Selat Sunda

Begini Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Aktivitas Gunung Anak Krakatau dari udara yang terus mengalami erupsi, Minggu (23/12). Dari ketinggian Gunung Anak Krakatau terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan kolom abu tebal. (Liputan6.com/Pool/Susi Air)

Temuan terbaru pasca-tsunami Selat Sunda muncul. Gunung Anak Krakatau disebut mengalami sejumlah perubahan. Salah satunya ukuran gunung yang menyusut akibat terjadi longsor di dalam laut.

Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunung api yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi dari 24-27 Desember 2018.

"Terkonfirmasi bahwa Gunung Anak Krakatau itu tingginya yang semula 338 meter sekarang ini ya kira-kira hanya 110 meter," kata Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/12/2018).

Diperkirakan, volume Anak Krakatau yang hilang sekitar 150-180 juta meter kubik. Sementara, volume yang tersisa saat ini diperkirakan antara 40-70 juta meter kubik.

 

Selengkapnya...

2. Polisi Tangkap Pemburu Ratusan Rusa dan Kerbau di Pulau Komodo

Pemburu ratusan rusa dan kerbau Pulau Komodo diringkus polisi di Desa Poja, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. Polisi)
Pemburu ratusan rusa dan kerbau Pulau Komodo diringkus polisi di Desa Poja, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. Polisi)

Pemburu ratusan rusa dan kerbau Pulau Komodo diringkus polisi di Desa Poja, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu 29 Desember 2018. Ditemukan 100 ekor rusa dan empat kerbau dalam pengungkapan kasus tersebut.

Pengungkapan bermula saat anggota Brimob Polda Papua yang bertugas di Bima, Ipda Suriadin mendapat laporan warga terkait aktivitas bongkar muat hewan buruan secara ilegal tersebut.

Dalam penangkapan itu, pelaku bahkan sempat berusaha menyuap Ipda Suriadin. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil.

"Pelaku berusaha menyuap Ipda Suriadin dengan memberikan rusa 10 ekor dan uang sebesar Rp 20 juta, namun Ipda Suriadin tidak menggubris tawaran pelaku," tutur epala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

 

Selengkapnya...

3. Gunung Agung Erupsi Selama 3 Menit, Status Siaga

Gunung Agung
Gunung Agung di Bali. (Istimewa)

Gunung Agung di Bali mengalami Erupsi. Peristiwa itu terdeteksi terjadi pada pukul 04.09 WITA.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 3 menit 8 detik," bunyi keterangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Minggu (30/12/2018).

Saat itu, Gunung Agung masih berada di level III (Siaga). PVMBG mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di Zona Perkiraan Bahaya. Radiusnya 4 kilomter dari Kawah Puncak Gunung Agung.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya