BNPB: Siapapun Presiden Indonesia, Pasti Berhadapan dengan Bencana

Di masa kepemimpinan SBY dari November 2004 hingga Oktober 2014 tercatat ada 12.820 bencana dan 181.045 orang meninggal dunia. Sementara jaman Pak Jokowi ada 9.957 bencana dan 6.170 orang meninggal dunia

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2018, 17:54 WIB
Diterbitkan 31 Des 2018, 17:54 WIB
Personel gabungan di lokasi terdampak tsunami di Selat Sunda.
Personel gabungan di lokasi terdampak tsunami di Selat Sunda (foto: BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menegaskan, rentetan bencana alam yang melanda Indonesia dalam kurun waktu 2018 ini, tidak ada kaitan sama sekali dengan pemerintahan.

"Urusan bencana adalah urusan kemanusiaan, tidak ada kaitannya era pemerintahan. Siapapun Presiden Indonesia pasti akan berhadapan dengan bencana," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (31/12).

Akibat dari rusaknya alam, katanya, seperti hutan yang semakin berkurang, lahan hijau kritis meningkat, daerah aliran sungai bersih juga berkurang, maka akan memicu terjadinya bencana hidrometologi.

"Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Otomatis rusaknya lingkungan tadi menyebakan meningkatnya bencana hidrometologi," katanya.

Lebih lanjut, Sutopo merinci beberapa kejadian bencana sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Di masa kepemimpinan SBY dari November 2004 hingga Oktober 2014 tercatat ada 12.820 bencana dan 181.045 orang meninggal dunia. Sementara jaman Pak Jokowi ada 9.957 bencana dan 6.170 orang meninggal dunia dalam kurun waktu November 2014 hingga 27 Desember 2018," dia memungkasi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya