Pedagang Pernak-Pernik Imlek Penuhi Glodok

Salah satu mengatakan, barang-barang itu dia beli dari supplier yang mendatangkan aneka barang bernuansa Imlek langsung dari China.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2019, 06:03 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2019, 06:03 WIB
Pernak-pernik Bertema Babi Tanah Ramai Diburu
Boneka bertema Imlek dijual di kawasan Glodok, Jakarta, Kamis (31/1). Pernak-pernik Imlek bershio babi tanah sudah mulai ramai dijual. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru China yang juga dikenal sebagai Imlek akan dirayakan pada Selasa 5 Februari 2019. Suasana Imlek yang didominasi warna merah dan emas terasa di kawasan Jalan Pancoran, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat pada pada Sabtu sore 2 Februari 2019. 

Kawasan Jalan Pancoran pada Sabtu sore cukup padat, arus lalu lintas di jalan tersebut cukup tersendat karena sebagian badan jalan digunakan oleh pedagang pernak-pernik Imlek musiman dan banyaknya pejalan kaki yang membeli atau sekadar mampir ke lapak musiman yang digelar di sana.

Agus, salah seorang pedagang musiman yang menggelar lapaknya di Jalan Pancoran, Glodok. Di lapaknya, Agus menjual berbagai pernak-pernak pernik Imlek mulai dari berbagai jenis amplop angpau, hiasan dinding, aneka pernik shio babi, hingga lampion berukuran jumbo.

"Salah satu barang yang paling dicari selain amplop angpau adalah lampion. Harga lampionnya mulai dari Rp50 ribu per pasang untuk yang paling kecil ukuran 8 (inci), hingga Rp450 ribu per pasang untuk ukuran 22 (inci) yang paling besar," ujar dia seperti dilansir Antara.

Agus mengatakan, barang-barang itu dia beli dari supplier yang mendatangkan aneka barang bernuansa Imlek langsung dari China.

"Barang-barang beli langsung di supplier, sistemnya beli putus. Kalau ada yang tersisa, ya mau bagaimana lagi, paling disimpan," ujar Agus.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Amplop dan Lampion Paling Laku

Melihat Pementasan Wayang Potehi Menyambut Tahun Baru Imlek
Penampilan wayang potehi di salah satu mall di Jakarta, Jumat (1/2). Pementasan wayang potehi sebagai upaya untuk memperkenalkan kebudayaan Tionghoa kepada pengunjung mal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Agus juga menambahkan, sebagian barang yang tidak terjual kemungkinan akan dibuang.

"Kalau barang-barang yang berhubungan dengan shio sepertinya akan dibuang, karena tidak mungkin dijual lagi," kata Agus.

Dia mengatakan, hanya akan berjualan hingga Senin malam, setelah itu dia akan kembali ke pekerjaan aslinya di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Glodok.

Senada dengan Agus, Ani, yang juga salah satu pedagang musiman di Jalan Pancoran, Glodok, mengatakan barang yang paling cepat terjual adalah amplop angpau dan lampion.

"Kalau di sini amplop angpau dan lampion paling cepat laku," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya