Peternak Tasikmalaya Terima KUR Dari Pemerintah

"Dengan KUR, masyarakat dapat melakukan wirausaha, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan membangun desa."

oleh stella maris diperbarui 28 Feb 2019, 11:56 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 11:56 WIB
Bantuan KUR
Peternak yang menerima bantuan KUR.

Liputan6.com, Jakarta Untuk meningkatkan akses pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pemerintah kembali menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk 632 debitur di Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Pemerintah mendorong sinergi pondok pesantren dengan program pembiayaan kredit usaha, supaya dapat memperkuat perekonomian Indonesia," kata Presiden Jokowi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Desa Kalimanggis, Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (27/2).

Menurut Jokowi, pemerintah telah menggelontorkan anggaran bantuan KUR Ketahanan Pangan dan Aksi Ekonomi Untuk Rakyat sebesar Rp34,3 miliar bagi sekitar 632 debitur.

"Ponpes memiliki potensi besar sebagai pusat pengembangan ekonomi umat agar semakin mandiri. Sedangkan KUR telah menjadi perhatian saya diawal 2018. Bunga KUR juga diturunkan sampai tujuh persen dimana pada 2017 mencapai sembilan persen," kata Jokowi dalam sesi silaturahmi bersama para petani, peternak, serta santri milenial.

Jokowi berharap, para petani dan peternak dapat memanfaatkan KUR ini secara optimal, sehingga mampu menjalankan usaha sendiri. Jadi mereka tidak perlu mengandalkan lapangan kerja dari pabrik atau mencari pekerjaan ke kota.

"Semoga KUR ini dapat dimanfaatkan dengan baik supaya ekonominya juga meningkat. Dengan KUR, masyarakat dapat melakukan wirausaha, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan membangun desa," katanya.

Sementara itu terkait pembiayaan program ini, pemerintah telah membuat program Bank Wakaf Mikro yang didirikan untuk pondok pesantren di seluruh Indonesia.

"Maksimal pembiayaan Rp8 milyar dan sudah berjalan dua tahun. Selain itu, kami minta Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di pondok pesantren, agar mendapat latihan keterampilan, seperti bertani, beternak, menjahit, teknologi informatika dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution mengatakan bahwa program ini merupakan perluasan jenis KUR yang dulu hanya dapat diakses oleh pedagang. Berbeda dengan dulu, saat ini program KUR dapat diakses langsung oleh para petani dan peternak.

"Ini menunjukkan keberpihakan pemerintah pada rakyat terutama UMKM. Saya juga telah meminta semua bank penyalur KUR supaya mempermudah penyaluran kepada masyarakat," ujaranya.

Kemenko Perekonomian, kata Darmin, akan terus mendorong sektor pertanian, peternakan, dan industri kecil agar terus berproduksi. Bahkan, jika program ini mampu disinergikan dengan e-commerce, menurut Darmin hasilnya akan lebih optimal dan memuaskan.

"Termasuk dalam pengembangan usaha petani terkait perlunya penetapan standar dan penentuan grade, sehingga harganya akan lebih tinggi. Untuk itu petani harusnya berkelompok dan melakukan kerjasama alias jangan sendiri-sendiri," tukasnya.

Sekadar diketahui, sejak 2015 hingga 2018 program KUR tercatat sudah dinikmati oleh 687,897 debitur dengan total plafon sebesar Rp14,4 triliun. Untuk tahun 2019 pemerintah telah menargetkan 25,3 Triliun untuk 1,1 juta petani dan peternak. Sedangkan 19,7 triliun digunakan untuk 905 ribu petani dan 5,6 triliun digunakan untuk 240 ribu peternak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita yang hadir mewakili Menteri Pertanian, menambahkan program KUR ini nantinya akan memiliki sistem kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster.

"Tentu dengan menggunakan mitra usaha, baik penjamin pasar (off taker) maupun penjamin kredit (avalis), terutama untuk peternakan sapi dan ternak perah," katanya.

Sedangkan untuk KUR peternakan, nantinya dapat dimanfaatkan untuk komoditas peternakan rakyat baik pembibitan dan budidaya unggas seperti sapi, domba dan kambing yang terintegrasi dengan pertanian, perkebunan dan peternakan.

"Dan realisasi KUR sub sektor peternakan ini nilainya lebih tinggi dibandingkan Realisasi KUR Sektor Perikanan dan Sektor Konstruksi, dimana pada 2018 nilainya mencapai Rp5,06 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 222.264," katanya.

Adapun dalam rangkaian acara ini turut dihadiri Pemda Provinsi Jawa Barat, Pemda Kabupaten Tasikmalaya, Perbankan dan Asosiasi terkait, serta masyarakat (petani atau peternak).

Dalam acara ini ada tiga peternak yang mendapat bantuan KUR. Mereka adalah Dian Wiraadiguna peternak ayam petelur dari Kabupaten Tasikmalaya yang memperoleh KUR sebanyak Rp500 juta, Nani Sumarni peternak ayam petelur Kabupaten Tasikmalaya sebesar Rp15 juta dan Supriyanto peternak domba Kabupaten Cismis sebanyak Rp50 juta.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya