Wapres JK: Pemerintah Batasi Pengiriman Pembantu Rumah Tangga ke Luar Negeri

Pemerintah saat ini memutuskan untuk mengutamakan program mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan cara kata dia dengan vokasi serta pendidikan skill di lapangan kerja.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2019, 12:22 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2019, 12:22 WIB
Wapres JK Saksikan MoU PMI dan BPOM
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla tiba untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama antara PMI dan BPOM di Jakarta, Senin (20/11). Kepala BPOM juga menyerahkan sertifikat cara pembuatan obat yang baik kepada PMI. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara Kongres Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia (APENMASI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Dalam sambutan JK mengatakan pemerintah saat ini berusaha membatasi pengiriman asisten rumah tangga. Hal tersebut untuk memperbaiki martabat bangsa.

"Kita selalu ingin membatasi, karena juga martabat bangsa, tidak lagi mengirim tenaga pembantu rumah tangga kerja di luar negeri," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).

JK menjelaskan, pemerintah saat ini memutuskan untuk mengutamakan program mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan cara vokasi serta pendidikan skill di lapangan kerja.

"Karena itu dapat kita jelaskan bahwa pendidikan kemasyarakatan ini dapat meningkatkan kemampuan, sehingga tak timbul diskriminasi akibat pendidikan," kata JK.

Dia juga meminta agar para dosen untuk mendalami masalah. Dan akses untuk mencapai pendidikan, tidak hanya formal tetapi informal.

"Karena itu lah pendidikan masyarakat sangat penting karena tingkat kemiskinan kita masih ada 25 juta orang yang dikategorikan masuk ke kemiskinan. Masih ada 6 persen pengangguran dalam negeri ini. Semua itu membutuhkan suatu skill. Karena itu lah pendidikan vokasi, kemasyarakatan, keahlian, dan pendidikan-pendidikan nonformal lain dibutuhkan," kata JK.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pendidikan hingga Tempat Terpencil

Wapres JK meminta kepada para Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia agar dapat terjun ke masyarakat untuk memberikan pendidikan di daerah terpencil. Sebab kata dia walaupun pemerintah memiliki program tetapi asosiasi juga perlu akses ke daerah-daerah untuk memberikan pendidikan untuk para guru.

"Yang paling penting dibutuhkan akses-akses pembelajaran yang baik untuk mereka semua. Itulah fungsi universitas, relawan-relawan kunci para guru-guru," kata JK.

Sehingga, kata JK bukan hanya perguruan tinggi tempat untuk mendidik. Tetapi asosisi juga berfungsi untuk mendidik guru di daerah.

"Ilmu berkembang. Kalau guru-guru di desa tak diajarkan ilmu terus menerus, maka ilmunya akan stagnan. Jika stagnan ilmunya, maka muridnya juga stagnan. Jika muridnya stagnan, maka lowongan kerjanya juga stagnan. Karena itulah begitu banyak langkah-langkah," ungkap JK.

"Saya yakin saudara-saudara semua yang memiliki keahlian, kemampuan, dan kesempatan untuk bekerja di daerah-daerah, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kita semuanya. Itulah harapan saya," kata JK.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya