Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi usulan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Andre mengusulkan agar kotak suara disimpan di kantor Komando Rayon Militer (Koramil) setempat usai pencoblosan 17 April 2019.
Jusuf Kalla menilai sebaiknya penyimpanan kotak suara sesuai aturan yang berlaku.
"Jadi, sesuai aturan itu, saya yakin juga tetap aman," kata Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
Advertisement
Menurut dia, tidak semua koramil memiliki tempat penyimpanan memadai. Kalaupun punya tempat penyimpanan, belum tentu memenuhi standar.
"Apalagi ini kan dibuat dari karton. Bahan yang bukan aluminium. Jadi, peka kepada air dan segala macam kalau ada masalah. Perhitungannya juga akan selesai cepat," ujar Jusuf Kalla.
Oleh karena itu, dia menilai tidak perlu disimpan di koramil. "Kalau hanya simpan koramil, misal ada 100 kotak, bagaimana caranya koramil itu simpannya. Dijaga bersama-lah, dijaga oleh polisi," kata dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
KPU Netral
Dia juga menilai KPU akan tetap netral. JK juga mengatakan KPU tidak memihak salah satu pihak. Selama ini, kata dia, pelaksana pemilu tegas menghadapi laporan-laporan.
"Bahwa kemudian ada yang menuduh, itu ya kalau memang dia bisa dibuktikan tidak netral, dikemukakan ke Bawaslu atau badan kehormatan saja (DKPP)," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengusulkan kotak suara disimpan di kantor koramil setempat usai pencoblosan 17 April nanti. Andre khawatir dengan potensi kecurangan lantaran perangkat daerah hingga desa mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Kita menyaksikan secara telanjang sekarang bahwa gubernur, wali kota, bupati bahkan camat kepala desa mendeklarasikan diri mendukung Pak Jokowi. Ini menunjukkan ada indikasi tidak ketidaknetralan aparatur pemerintah," kata Andre di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Februari.
Andre menilai rawan, bila kotak suara yang terbuat dari kardus tersebut disimpan di kantor camat setempat. Apalagi, kata dia, sejumlah camat di Makassar terang-terangan mendukung paslon nomor urut 01.
"Jam 01.00 WIB, jam 02.00 WIB kalau sudah tidak ada yang menunggu lagi di kantor kecamatan (gimana). Nah, supaya tidak ada kekhawatiran bersama, cari dong institusi di Republik Indonesia ini yang dicintai rakyat siapa? Tentara, TNI. Nah, kenapa enggak kita taruh di kantor koramil," imbuhnya.
Â
Reporter:Â Intan Umbari Prihatin
Advertisement