Kemenhub Cek Kelaikan Pesawat Boeing 737 Max 8 di Bandara Soetta

Di Indonesia, ada dua maskapai yang mengoperasikan Boeing teranyar tersebut, yakni Lion Air dan Garuda Indonesia.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Mar 2019, 14:33 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 14:33 WIB
Kemenhub Sidak Boeing 737 Max 8 di Bandara Soetta
Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Bandara Soekarno-Hatta melalukan inspeksi terhadap pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang terparkir di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Kota Tangerang.

Liputan6.com, Tangerang Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melalukan inspeksi terhadap pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang terparkir di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Kota Tangerang. 

Pemeriksaan kelaikan tersebut buntut dari surat edaran Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, untuk melakukan temporary grounded terhadap versi teranyar Boeing tersebut. Di Indonesia, ada dua maskapai yang mengoperasikan Boeing teranyar tersebut, yakni Lion Air dan Garuda Indonesia. 

Untuk Garuda Indonesia, maskapai pelat merah tersebut mengoperasikan satu unit Boeing 737 Max 8 yang menginduk di Hangar GMF Bandara Soekarno-Hatta.

Vice President Air Worthiness Garuda Indonesia, Purnomo mengatakan, pengecekan terhadap Boeing 737 Max 8 dengan nomor penerbangan PK - GDA untuk memastikan kelaikan pesawat.

"Kalau ada temuan bisa segera kita lanjuti untuk segera diperbaiki," kata Purnomo, di Hangar GMF AeroAsia Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (12/3/2019).

Sesuai dengan surat edaran Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, maka Garuda Indonesia tidak mengoperasikan sementara Boeing 737 Max 8. "Sementara untuk Max kita akan grounded sampai waktu yang ditentukan, mengikuti regulator di Indonesia dalam hal ini Kemenhub," kata Purnomo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hasil Sementara

DKPPU juga menjelaskan, uji kelaikan tersebut meliputi beberapa aspek, namun terdapat tiga aspek yang menjadi sorotan. Seperti angle of attack, air speed, dan altitude pesawat.

Bila satu di antara tiga faktor pengecekan tersebut dinyatakan tidak laik, maka pesawat otomatis dinyatakan tidak laik terbang. Namun Purnomo menyakinkan, berdasarkan hasil inspeksi sementara, tidak ditemukan adanya kejanggalan pada pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Garuda.

"Berdasarkan data dari flight effect belum ada ada yang menjurus ke anomali. Sampai saat ini belum ada temuan mudah-mudahan gak ada temuan," tegas Purnomo.

Namun, dia belum bisa memastikan sampai kapan pesawat tersebut dapat beroperasi kembali sambil menunggu kepastian dari Kementerian Perhubungan. Data yang didapatkan, dari 50 pesawat Boeing Max 8 yang dipesan oleh Garuda Indonesia, baru satu armada yang tiba di Indonesia pada akhir 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya