Liputan6.com, Jakarta - Polri memastikan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Sumatera Selatan tidak terbakar.
Keterangan ini menjawab adanya kabar di media sosial yang menyebut, kantor KPUD Sumatera Selatan terbakar pada Rabu (24/4/2019). Polri memastikan kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
Baca Juga
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Kapolda dan Kabid Humas Polda Sumatera Selatan telah meninjau lokasi. Hasilnya, kebakaran tersebut tidak ada.
Advertisement
"Yang jelas kabid humas sudah meluncur ke sana bersama KPU. Mereka menginformasikan, berita tersebut dipastikan hoaks," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Sebelumnya, Dedi juga menjelaskan, soal viralnya video pembakaran kotak dan surat suara di Distrik Tingginambut, Papua.
Ia menyampaikan, yang dibakar merupakan sisa-sisa logistik pemilu yang tidak terpakai. Langkah itu diambil KPU distrik agar logistik pemilu tidak disalahgunakan oleh sekelompok orang.
"Ada berita acaranya, Bawaslu juga sudah langsung mengecek tentang peristiwa yang sempat viral di media sosial tersebut," ucap Dedi di kantornya Rabu, (24/4/2019).
Dedi menuturkan, beberapa daerah di Papua menggunakan sistem noken pada pemilu 2019 ini. Sehingga, banyak logistik pemilu yang tidak dipakai pada saat 17 April kemarin.
"Cukup banyak yang dimusnahkan," ujar Dedi.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Hoaks Tidak Menurun
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, informasi bohong atau hoaks terkait Pemilu 2019 terus meningkat.
"Saya harap turun tapi ternyata tidak. Justru masih ada terus, bahkan pilpres sudah tanggal 17 kemarin pileg selesai. Tetapi kita identifikasi masih ada yang berkaitan dengan pilpres," kata Rudiantara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Sabtu 20 April 2019.
Rudiantara mengungkapkan, penyebaran hoaks mengalami peningkatan pada April. Meskipun Maret juga banyak penyebaran hoaks terkait Pemilu 2019.
"Iya (meningkat), jadi kita jaga sama-sama jangan kirimkan hoaks terutama untuk KPU. Kita jaga sama-sama untuk KPU lakukan perhitungan," ucap dia.
Kominfo, kata Rudiantara, juga tengah mengatasi situs KPU yang sempat sulit diakses, terutama sistem perhitungan (Situng).
"Hoaks yang mengarah ke KPU yang sekarang kita coba address, ada tim khusus dari kami dan KPU untuk mengaddress masalah ini," ujar Rudiantara.
Â
Advertisement