Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang membangun dua bendungan kering atau dry dam untuk mengatasi banjir. Pembangunan diperkirakan rampung pada Desember 2019.
Anies mengakui sejumlah kawasan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir. Penyebabnya karena air kiriman dari wilayah lain.
Baca Juga
"Di tempat itu (kawasan Jaksel dan Jaktim) yang terkena dampak banjir tidak ada hujan sebetulnya. Kita menerima air dari hulu," ujar dia.
Advertisement
Karenanya, solusinya yaitu pembangunan dry dam. Di hulu ada dua dry dam yang kini sedang tahap pembangunan. Nantinya, dry dam mengendalikan volume aliran airnya jika terjadi hujan deras di daerah Bogor.
"Insyaallah bendungan selesai tahun ini. Dry dam akan menahan air sehingga datangnya air ke Jakarta tidak melimpah," terang Anies Baswedan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
17 Titik Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 17 titik lokasi banjir setelah Bendung Katulampa Bogor berstatus siaga I dengan ketinggian 220 sentimeter dan Pintu Air Depok berstatus siaga I atau tinggi muka air 360 sentimeter.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD DKI dari Pusat data dan informasi kebencanaan di Jakarta, Jumat (26/4/2019), titik lokasi banjir meliputi wilayah Jakarta Selatan yakni RW07 Kelurahan Lenteng Agung, RW01 Kelurahan Srengseng Sawah, RW01 Kelurahan Pengadegan, RW07 Kelurahan Rawajati, RW (05, 06, 07, 08) Kelurahan Pejaten Timur, dengan ketinggian banjir sekitar 20 cm hingga 170 cm. Demikian dilansir dari Antara.
Sementara wilayah Jakarta Timur mencakup RW (02, 05, 08) Kelurahan Cawang, RW05 Kelurahan Balekambang, RW (04, 05, 08) Kelurahan Kampung Melayu, RW (07, 11) Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian banjir mencapai 20 cm hingga 100 cm.
Menurut pantauan petugas BPBD DKI, sebagian warga RT07 dan RT 08 RW01 Pengadegan mengungsi ke Rumah Susun Pengadegan.
Saat ini, petugas gabungan BPBD, Tagana Dinsos, unsur kecamatan, unsur kelurahan, Satpol PP, FKDM, TNI, dan kepolisian melakukan "update" data serta kebutuhan mendesak.
Selain itu, petugas juga melakukan pemantauan dan koordinasi dengan kelurahan terdampak, serta memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai Ciliwung melalui "SMS Blast" saat Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok mengalami kenaikan status Siaga menjadi Siaga 1.
Pihak BPBD DKI juga berkoordinasi dengan SKPD terkait seperti Dinas Sumber Daya Air untuk menyedot air menggunakan pompa dibantu PPSU kelurahan, serta menyiapkan sebanyak 133 unit pompa mobile dan 465 unit pompa stasioner yang tersebar pada 164 lokasi.
Petugas mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan melaporkan kejadian bencana secara cepat melalui kanal resmi Pemprov dan BPBD DKI Jakarta (Call Center Jakarta Siaga 112 ) agar dapat segera ditindaklanjuti.
Advertisement