Muhaimin Iskandar: PKB Tak Berharap Pos Menteri Manapun

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku pihaknya tidak berharap posisi menteri apapun dalam periode kedua pemerintahan Jokowi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Jun 2019, 15:53 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2019, 15:53 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama Ketua Umum PBNU Said Aqid Siradj. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama Ketua Umum PBNU Said Aqid Siradj. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku pihaknya tidak berharap posisi menteri apapun dalam periode kedua pemerintahan Jokowi. Menurutnya, PKB menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi bila putuskan Mahkamah Konstitusi (MK) mengukuhkan hasil penghitungan suara KPU.

"Kita tidak berharap pos manapun. Semua bergantung pada presiden. Beliau pasti akan mengajak bicara, nanti kita tunggu," kata Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2019).

Mengenai bocoran nama-nama kabinet baru,  pria yang karib disapa Cak Imin ini mengaku hanya menunggu keputusan dari Presiden Jokowi saja. "Kabinet belum, insyaallah akan menjadi sikap presiden. kita tunggu saja karena itu hak prerogatif presiden," ucapnya.

PKB, menurut Cak Imin, tidak akan mengumumkan daftar usulan nama-nama calon menteri dari pihaknya. Ia juga tidak mau berspekulasi mengenai namanya yang disebut masuk bursa nama calon menteri.

"Tidak akan kita umumkan. Nanti jadi kewenangan presiden," ujar dia.

Terkait adanya peluang parpol lain merapat ke koalisi Jokowi-Ma'ruf, Cak Imin mengaku tak masalah. "Pada dasarnya koalisi pendukung 01 sudah gemuk ya. Jumlahnya besar. Sehingga di DPR tak perlu tambahan lagi. Tapi kalau dalam rekonsiliasi nasional, why not, tak masalah,” ucapnya.

"Bukannya kurang sepakat, tapi koalisi di DPR sudah berlebih, sehingga stabilitas sudah cukup, tapi kalau demi rekonsiliasi ya monggo," imbuh Muhaimin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Suara PKB Naik

Presiden Jokowi Hadiri Konsolidasi Caleg PKB di Balai Sarbini
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memberi sambutan dalam konsolidasi calon legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pemilu 2019 sekaligus haul Abdurrahman Wahid, Gus Dur di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (17/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

DPP PKB menggelar halal bihalal Idul Fitri 1440 H di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Senin (17/6/2019). Ketum PKB Muhaimin Iskandar membuka acara yang dihadiri para ulama, kader hingga Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj dan para Menteri dari PKB.

Pada kesempatan itu, Cak Imin mewakili PKB meminta maaf kepada seluruh kader, ulama, hingga kiai.

"Saya sebagai Ketum memohon maaf kepada seluruh ulama, kaia dan kader PKB. Kita 0-0 saling memaafkan," kata Cak Imin.

Dengan nada bergurau, Cak Imin menyebut meski telah memaafkan, namun namanya hutang tetap harus dibayar. "Hutang ya tetap hutang, jadi kepada caleg yang masih punya hutang tetap harus membayar. Dalam artian hutang piutang tidak 0-0," ucapnya.

Sekian itu, Cak Imin menyampaikan rasa syukur atas raihan PKB pada Pemilu 2019 ini. Menurutnya Raihan ini lebih besar dari Pemilu 1999.

"Kita bersyukur atas semua perjuangan yang kita lalui baik legislatif maupun Pilpres. PKB meningkat tajam melebihi 1999. Tahun 1999 kita pertama kali mengikuti pemilu 13 juta sekian, hari ini Alhamdulillah 13,250 juta orang ada peningkatan 1/4 juta pada pemilu ini," jelasnya.

Cak Imin menyampaikan Raihan kursi DPR RI meninggkat yakni mencapai 58 kursi. "Perolehan DPR RI meningkat 1999 51 kursi, alhamdulillah kali ini minimal 58 kursi. Terima kasih pertama jajaran NU wabil khusus Said Aqil Siraj yang telah membimbing kita," Muhaimin memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya