Liputan6.com, Osaka - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang pada Sabtu ini. Pertemuan bilateral itu, antara lain dengan Bank Dunia, India, Arab Saudi, Brazil, dan Australia.
Informasi di Media Center KTT G20 Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019), menyebutkan sejumlah pertemuan bilateral akan dilakukan di Gedung Intex Osaka, Jepang. Demikian dilansir dari Antara.
Baca Juga
Di antaranya, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Advertisement
Sementara pertemuan lain adalah pertemuan membahas pemberdayaan perempuan, pertemuan Sesi III KTT G20 dengan tema inklusi dan kesinambungan global. Selain itu, pertemuan sesi IV KTT G20 dengan tema perubahan iklim, lingkungan dan energi.
Sebelumnya, Indonesia memberikan perhatian lebih atas isu inklusivitas dalam ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia yang menjadi salah satu topik pembahasan dalam KTT G20 di Osaka, Jepang, pada Jumat, 28 Juni 2019.
Dalam forum internasional tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan inisiatif Indonesia atas usulan "Inclusive Digital Economy Accelerator Hub" atau IDEA Hub.
Indonesia mengonsepkan IDEA Hub sebagai sebuah wadah global bagi para pelaku bisnis digital, utamanya yang berstatus unicorn, untuk mengkurasi ide serta berbagi pengalaman yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, swasta, maupun UMKM.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kurangi Angka Kesenjangan
Usulan IDEA Hub ini dicetuskan untuk mengurangi angka kesenjangan sosial dan ekonomi antarnegara.
"IDEA Hub pada dasarnya merupakan tempat mengkurasi, mengelola, dan berbagi pengalaman model bisnis digital para Unicorn anggota G20," ujar Jokowi dalam KTT G20 Sesi II yang membahas soal ekonomi digital dan kecerdasan buatan, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (28/6/2019).
Pembelajaran terhadap model bisnis digital dalam IDEA Hub tersebut mencakup tiga area informasi, yakni sharing economy, workfoce digitalization, dan financial inclusion.
Ketiga area informasi itulah yang diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antarnegara dan mempercepat ekonomi inklusif secara global.
Isu inklusifitas inilah yang mendorong Indonesia menyelenggarakan 'the 1st World Conference on Creative Economy' di Bali pada November 2018.
Di samping itu, Jokowi juga memandang perlunya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital yang mampu memanfaatkan perkembangan ekonomi digital yang tengah berkembang.
Menurut dia, ada tiga pilar utama dalam upaya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital itu. "Pertama, peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia. Kedua, pembangunan infrastruktur digital penting untuk terus ditingkatkan," ucapnya.
Advertisement