Permintaan Terakhir Sutopo kepada Sang Ayah

Ayahanda Sutopo, Suharsono Harsosaputro, menceritakan komunikasi terakhir dengan anaknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2019, 20:32 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2019, 20:32 WIB
Ayahanda Almarhum Sutopo Purwo Nugroho, Suharsono Harsosaputro Saat Bersama Keluarga di Rumah Duka, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019). (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com)
Ayahanda Almarhum Sutopo Purwo Nugroho, Suharsono Harsosaputro Saat Bersama Keluarga di Rumah Duka, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019). (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, tutup usia pada Minggu (7/7/2019) dini hari. Sutopo meninggal dunia saat menjalani perawatan di Guangzhou, China, akibat sakit kanker paru.

Ayahanda Sutopo, Suharsono Harsosaputro, menceritakan komunikasi terakhir dengan anaknya, dua hari sebelum meninggal atau pada Jumat, 5 Juli 2019. Saat itu, ia dan Sutopo berkomunikasi lewat telepon.

"Langsung telepon dari China ke rumah, saya di Boyolali dan memberikan semangat agar anak saya jangan sampai putus asa. Optimis-lah bahwa kamu akan sembuh, percayalah," tutur Suharsono di rumah duka, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019).

Suharsono melanjutkan, ketika itu suara Sutopo masih lancar dan jelas. Sutopo pun meminta ayahnya agar terus mendoakan kesembuhannya.

"Doakan ya pak, doakan terus ya pak (kata Sutopo)," tuturnya.

Sehari kemudian, dia diberitahu soal kondisi Sutopo yang mulai drop. Suharsono dikirim foto Sutopo yang dipasangi alat bantu pernafasan.

"Kondisi drop itu hari Sabtu. Kemarin saya diberi fotonya, dia ada alat pembantu oksigen dan kelihatan loyo. Aduh gimana. Saya sampai menangis," ujarnya.

Menurut Suharsono, semasa hidupnya Sutopo selalu menyempatkan diri menengok orang tuanya di Boyolali, meski hanya satu atau dua jam.

"Memang dia anak penurut, tidak mempersulit orang tua. Sering membantu sanak saudara dan memang dia sejak kecil memang berjiwa sosial," jelasnya.

Sebelum sakit, Sutopo mempunyai keinginan membawa orang tuanya naik haji. "Dia dulu (bilang), 'Bapak kalau nanti sewaktu-waktu sudah siap akan saya derek naik haji ke Makkah. Ya doakan semoga saya siap kapan-kapan, saya jawab," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Dimakamkan di Boyolali

Begini Suasana Rumah Duka Humas BNPB Sutopo
Muhammad Ivanka Rizaldi Nugroho (kiri) dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho (kanan) anak dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meletekan foto keluarga di rumah duka Raffles Hils, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jenazah Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pada Minggu (7/7/2019) sore akan dipulangkan dari Guangzhou, China, ke Tanah Air. Sutopo akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Boyolali, Jawa Tengah.

Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita S saat dihubungi dari Jakarta mengatakan, jenazah Sutopo akan dibawa dari China menuju Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan selanjutnya akan dibawa ke Boyolali.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RI di Guangzhou mengatakan tengah mengupayakan pemulangan jenazah Sutopo Purwo Nugroho secepatnya.

Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Minggu pukul 02.20 waktu Guangzhou, saat menjalani perawatan untuk mengobati penyakit kankernya di Guangzhou St Stamford Modern Cancer Hospital.

Ia berpulang meninggalkan istri, Retno Utami Yulianingsih, serta dua anak, Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.

 

Reporter: Hari Aryanti

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya