Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

Jokowi Hubungi JK Sebelum Bertemu Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus

JK enggan merinci apa saja yang dibicarakan antara mereka di MRT. JK juga enggak menjawab terkait dirinya yang dikabarkan jadi insiator pertemuan tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2019, 15:45 WIB

Diterbitkan 16 Jul 2019, 15:45 WIB

Keakraban Jokowi dan Prabowo Saat Bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus

Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi (kiri) memberi keterangan didampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Jokowi berharap masyarakat dapat semakin bersatu usai dirinya dan Prabowo bertemu. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku sudah mengetahui sebelumnya terkait pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Minggu 14 Juli lalu. Dia menjelaskan, sudah mengetahui perbincangan hal tersebut dari Jokowi.

"Saya dikasih tahu sebelumnya, saya juga sudah berkomunikasi dengan Presiden tentang pembicaraan," kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (16/7/2019).

JK enggan merinci apa saja yang dibicarakan antara mereka di MRT. JK juga enggak menjawab terkait dirinya yang dikabarkan jadi insiator pertemuan tersebut.

"Saya tidak membukanya di sini," ungkap JK.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengungkapkan, Wapres Jusuf Kalla punya peran besar di balik pertemuan presiden terpilih Jokowi dan Prabowo Subianto. Dia mengatakan, ini awal yang positif untuk membangun negara ke depan.

"Terima kasih Pak Jusuf Kalla akhirnya pertemuan Kangmas Joko Widodo Dan Mas Prabowo Subianto bisa terjadi. Ini sebuah langkah awal menuju Indonesia berkerja untuk menuju masyarakat Adil Makmur," kata Arief kepada wartawan, Sabtu 13 Juli 2019.

"Pak JK Punya peran Besar dalam pertemuan Prabowo-Joko Widodo," sambungnya.

Arief mengaku bahwa dirinya kerap berkomunikasi dengan JK sejak 1 Mei lalu. Poinnya adalah agar apapun hasil Pilpres bisa diterima kedua belah pihak dan kemudian mempersatukan kembali para pendukung 01 dan 02.

"Tak mudah dan tidak gampang mengatur dua tokoh ini bertemu walau keduanya sebenarnya mereka sangat dekat dan bersahabat," ucapnya.