Gubernur Bank Indonesia Apresiasi Peran Aktif Kepala Daerah dalam Pengendalian Inflasi

Sukses tekan inflasi, sebanyak 15 daerah mendapatkan penghargaan sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah terbaik dan berprestasi tahun 2018.

oleh Gilar Ramdhani pada 26 Jul 2019, 00:00 WIB
Diperbarui 26 Jul 2019, 14:16 WIB
Gubernur Bank Indonesia Apresiasi Peran Aktif Kepala Daerah dalam Pengendalian Inflasi
Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengapresiasi peran aktif kepala daerah mulai dari Gubernur, Wali Kota dan Bupati dalam pengendalian inflasi. Apresiasi lebih diberikan kepada 15 daerah yang mendapatkan penghargaan sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah terbaik yang tersebar di 5 wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa-Bali, dan  Nusa Tenggara-Maluku-Papua.

"Kepala daerah, Gubernur, Walikota dan Bupati merupakan pilar-pilar penting dalam pengendalian inflasi di seluruh Indonesia," kata Perry Warjiyo saat Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019 pada hari Kamis (25/7) bertempat di Ballroom Puri Agung Grand Sahid Jakarta.

Rakornas diselenggarakan bersama oleh Bank Indonesia, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.  Rakornas yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla ini mengusung tema "Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi untuk Penguatan Ekonomi yang Inklusif". Turut dihadiri para Menteri dan pimpinan lembaga terkait, serta 542 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dari 34 provinsi dan 508 kabupaten/kota.

Dalam laporannya, Perry Warjiyo memaparkan bahwa tema Rakornas" Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi untuk Penguatan Ekonomi yang Inklusif" diangkat sebagai bentuk kelanjutan kebijakan reformasi struktural dalam meningkatkan kapasitas perekonomian dan mendukung pengendalian inflasi.

Terdapat 3 strategi kebijakan untuk mendukung pengendalian inflasi ke depan yang menjadi fokus pembahasan dalam Rakornas, yaitu sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan Bank Indonesia, inovasi program dan memperluas penggunaan teknologi informasi secara terintegrasi.

"Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan berbagai inovasi program pengendalian inflasi menjadi kunci sukses dalam menjaga tingkat inflasi yang rendah. Melalui sinergi itulah menjadi kunci inflasi kita sejak tahun 2015 sampai hari ini berhasil dikendalikan pada tingkat yang sangat rendah yaitu dalam kisaran target 3,5% ± 15," tutur Perry Warjiyo di depan para peserta Rakornas.

Dalam hal inovasi, Perry Warjiyo menyinggung soal pentingnya adaptasi inovasi teknologi digital yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan juga pemasaran. Daerah yang berhasil menerapkan inovasi teknologi bisa menyalurkan pada daerah lainnya.

"Inovasi penggunaan teknologi informasi dan digital di berbagai daerah bisa direvitalisasi dari satu daerah ke daerah yang lain sehingga menjadi inovasi berskala nasional," ujarnya.

Perry juga menjelaskan bahwa adaptasi inovasi teknologi bertujuan untuk memperpendek mata rantai dari petani sampai konsumen sehingga bisa memberikan manfaat lebih banyak dan nilai tambah bagi petani, bukan hanya pada pedagang.

Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019
Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019

Strategi dan kunci penting ketiga yang dipaparkan oleh Perry Warjiyo adalah inovasi dalam model bisnis dan kerja sama perdagangan antar daerah dengan mengoptimalkan lembaga perekonomian di daerah dan pedesaan, termasuk BUMD.

Melalui ketiga hal tersebut, Perry meyakini Tim pengendalian inflasi dari pusat dan daerah akan semakin kokoh mengendalikan inflasi dan tentunya berujung pada kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi.

"Kami yakin kalau itu terus kita lakukan, pencapaian inflasi 2019 sebesar 3,5%, 2020 sebesar 3% dan 2021 sebesar 3%, bisa tercapai dan dapat berdampak mengangkat derajat hidup dan kesejahteraan masyarkat," tegas Perry Warjiyo.

Kebijakan Bank Indonesia untuk dukung daerah kendalikan inflasi

Perry Warjiyo menyatakan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung sinergi dan inovasi dari TPIP dan TPID untuk mengendalikan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

"Bank Indonesia juga akan terus berkomitmen, mengarahkan seluruh kebijakan-kebijakan kami tidak hanya untuk mengendalikan inflasi tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi. Misalnya kebijakan moneter, makro, pendalaman pasar keuangan, sistem pembayaran, kami arahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan semakin terjaganya inflasi dan nilai tukar," tegasnya.

"BI juga sudah menurunkan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," tambah Perry Warjiyo diikuti tepuk tangan dari para peserta Rakornas.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan dari 6 persen menjadi 5,75 persen. Namun, JK juga meminta Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga jika perekonomiam menunjukkan sinyal  semakin membaik.

Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dan Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution yang juga menjabat Ketua Tim Pengendalian Inflasi Nasional mengatakan bahwa ke depan pemerintah daerahdiharapkan dapat berperan aktif dalam mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang dibangun serta melakukan inovasi-inovasi pengendalian inflasi.

"Pembangunan jalan provinsi, kabupaten dan desa yang terkoneksi dengan jalan-jalan tol perlu dibangun sehingga pusat pendukung produksi terhubung langsung ke pasar tujuan,"

Untuk mendukung kelancaran dan efisien distribusi serta ketersediaan pasokan, Darmin juga berharap pemerintah membangun pasar-pasar pengumpul, penyediaan transportasi barang, pemanfaatan platform e-commerce dan sistem pergudangan berbasis IT.

Pada Rakornas kali ini, Wakil Presiden RI menyerahkan penghargaan TPID Terbaik dan TPID Berprestasi kepada daerah-daerah dengan kinerja terbaik di tahun 2018. Penerima penghargaan TPID dimaksud adalah sebagai berikut;

Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019
Wakil Presiden RI menyerahkan penghargaan TPID Terbaik dan TPID Berprestasi di tahun 2018.

1. TPID Terbaik 2018 Tingkat Provinsi

Wilayah Sumatera : Provinsi Bengkulu

Wilayah Jawa Bali : Provinsi DKI Jakarta

Wilayah Kalimantan : Provinsi Kalimantan Timur

Wilayah Sulawesi : Provinsi Gorontalo

Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua : Provinsi Nusa Tenggara Barat

 

2. TPID Terbaik 2018 Tingkat Kabupaten/Kota

Wilayah Sumatera: Kota Tanjung Pinang

Wilayah Jawa Bali : Kota Kediri

Wilayah Kalimantan : Kota Samarinda

Wilayah Sulawesi : Kota Palopo

Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua: Kota Mataram

 

3. TPID Berprestasi 2018 Tingkat Kabupaten/Kota

Wilayah Sumatera : Kabupaten Deli Serdang

Wilayah Jawa-Bali : Kabupaten Badung

Wilayah Kalimantan : Kabupaten Mahakam Ulu

Wilayah Sulawesi : Kabupaten Pohuwato

Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua : Kabupaten Lombok Barat

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya