Liputan6.com, Yogyakarta - Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif diizinkan meninggalkan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (29/7/2019). Sebelumnya dia menjalani perawatan sejak Rabu (24/7/2019) karena penyakit batu ginjal.
"Betul (sudah keluar dari RS), Alhamdulillah," kata asisten Buya Syafii Maarif, Erik Tauvani saat dihubungi Antara di Yogyakarta.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Erik, Buya Syafii telah diperbolehkan pulang ke kediamannya sejak pukul 09.30 WIB. Meski masih diminta banyak beristirahat, kondisi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dinyatakan telah berangsur membaik.
"Buya sudah diperbolehkan pulang dari PKU Muhammadiyah Gamping sejak tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB," kata Erik.
Sebelumnya, dokter spesialis urologi RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merawat Buya Syafii Maarif, Prahara Yuri memastikan kondisi kesehatan pasien sudah membaik dan bisa beraktivitas seperti biasa.
"Sakitnya, keluhan Buya masuk rumah sakit karena kencing berdarah. Kemungkinan disebabkan ada iritasi batu ginjal sebelah kanan," kata Yuri.
Menurut Yuri, tim dokter telah melakukan terapi Extracorporeal Shock-Wave Lithotripsy (ESWL) atau pemecahan batu dengan gelombang kejut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Utusan Jokowi
Karena mengkhawatirkan kondisi kesehatan Buya Syafii, Presiden Joko Widoso pada Sabtu (27/7/2019), mengirim tim dokter kepresidenan untuk ikut memantau Tokoh Muhammadiyah yang telah berusia 84 tahun itu.
Presiden juga menugaskan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, untuk menjenguk Buya Syafii.
Sejumlah tokoh lain yang ikut menjenguk Buya Syafii yakni Mantan Ketua MK Mahfud MD, putri Gus Dur Alissa Wahid, istri Gubernur DIY GKR Hemas, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, serta Mendikbud Muhadjir Effendy.
Advertisement