Mbah Moen Meninggal, PBNU Ajak Masyarakat Salat Gaib

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menuturkan, bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan seperti Mbah Moen.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Agu 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 10:15 WIB
PPP Kubu Djan Faridz Gelar Mukernas Pertama
Tokoh senior PPP, Maimoen Zubair alias Mbah Moen (tengah) hadir dalam Mukernas I di Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Berita duka datang dari Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen, yang meninggal di Makkah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta kader dan masyarakat, khususnya umat muslim untuk melakukan salat gaib, guna mengantarkan kepergian salah satu Mustayar PBNU ini.

"Kepada umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama, mari bersama-sama melaksanakan salat gaib dan membacakan surat Al-Fatihah untuk KH. Maimoen Zubair. Semoga senantiasa ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT," ucap Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangannya, Selasa (6/8/2019).

Dia menuturkan, bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan.

"Semoga teladan almaghfurlah diteruskan para kader-kader bangsa. Semoga Allah SWT mengampuni segala kekhilafannya dan menempatkannya di surga yang terbaik," kata Helmy.

Dia menyebut, almarhum Mbah Moen merupakan sosok yang gigih untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesia-an.

"Salah satu upaya penting yang dilakukan oleh KH. Maimoen Zubair adalah menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT atas perjuangan yang penuh dengan kesungguhan dan menghapuskan penjajahan," jelas Helmy.

Hal inilah, masih kata dia, bisa menjadi warisan almarhum, guna menghadapi tantangan sekarang ini.

"Semoga jejak keteladanan yang diwariskan oleh KH. Maimoen Zubair bisa kita serap sebagai pelajaran untuk menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang," pungkas Helmy.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Meninggal Usai Salat Subuh

Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen wafat di Makkah al Mukaromah. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, wafat usai menunaikan Salat Subuh.

Mbah Moen wafat sekitar pukul 04.30 waktu setempat, Selasa (6/8/2019), di Rumah Sakit Ann Nur, Makkah.

Bahkan, malam sebelum wafat, Mbah Moen sempat menerima Dukta Besar Indonesia di Saudi Arabia, Agus Maftuh Abegebriel.

"Beliau tidak sakit, sampai tadi malam masih terima tamu di Makkah," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada Liputan6.com, Selasa (6/8/2019).

Saat ini, kata Arsul, pihak keluarga masih memusyawarahkan perihal pemakaman Mbah Moen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya