Sosok Mbah Maimun Zubair di Mata Mendagri hingga Jokowi

Mbah Maimun Zubair adalah seorang ulama besar yang kharismatik dan bersahaja.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 06 Agu 2019, 14:22 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 14:22 WIB
mba moen
Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia harus kembali bersedih dengan kehilangan salah satu ulama besarnya KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. Ia wafat saat berada sedang berhaji di Tanah Suci Makkah.

Maimun Zubair mengembuskan napas terakhirnya usai salat subuh waktu setempat. Ia merupakan pimpinan di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Maimun Zubair adalah seorang ulama yang kharismatik dan bersahaja. Dirinya menjadi tokoh alim ulama yang banyak digemari berbagai kalangan karena kesantunan dan kerendahhatiannya.

Kepergiannya pun menyisakan kesedihan. Sosoknya dikagumi oleh banyak tokoh di Indonesia. Mulai dari para menteri hingga Presiden Jokowi.

Berikut sosok Mbah Maimun Zubair di mata tokoh-tokoh penting Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri Agama

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Arafah. BahMenteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Arafah. Bahauddin/MCHauddin/MCH
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Arafah. Bahauddin/MCH

Menteri Agama Lukman Hakim Syarifuddin mengatakan seluruh umat Islam di Tanah Air bersedih atas kepulangan Mbah Maimun Zubair atau Mbah Moen. Menurut Lukman, Mbah Moen adalah tokoh yang alim dan memiliki akhlak mulia.

"Alim, akhlaknya mulia, nyaris tidak ada ulama yang menandingi," kata Lukman di Makkah, Selasa (6/8/2019).

Mbah Moen, kata dia, adalah tokoh yang dapat menjadi orangtua, guru dan panutan semua umat muslim di Indonesia.

"Sekali lagi kita kehilangan. Allah menakdirkan sesuatu yang baik kepada beliau," kata dia.

Lukman berharap murid-muridnya dapat menggantikan peran Mbah Moen di tengah masyarakat.

 

Mendagri Tjahjo Kumolo

Menteri Dalam Negeri (Mendagri)i Tjahjo Kumolo
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terkejut dengan kabar meninggalnya Kiai Haji Maimun Zubair atau yang karib disapa Mbah Moen. Tjahjo merasa kehilangan atas wafatnya pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang itu.

"Kami cukup terkejut, tadi juga Bapak Wapres (Jusuf Kalla) terkejut, atas wafatnya Mbah Moen yah," ujar Tjahjo usai melantik Praja IPDN bersama JK di Lapangan IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku kehilangan sosok tokoh spiritual atas meninggalnya Mbah Moen.

"Kita kehilangan tokoh secara spiritual, pemimpin Pondok Pesantren yang besar, banyak murid-muridnya juga yang ditokohkan oleh salah satu parpol dan juga warga NU. Kita jajaran Kemendagri dan adik-adik IPDN juga berduka cita mendalam, semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT. Itu saja," kata dia.

 

Polri

Kabiropenmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo
Kabiropenmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mewakili Polri turut mengucapkan duka cita dan mendoakan Mbah Maimun Zubair.

"Atas nama Polri mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Kiai Haji Maimun Zubair. Kami mendoakan semoga arwah beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," tutur Dedi di Mabes Polri.

Menurut Dedi, Mbah Moen merupakan sosok teladan masyarakat. Bahkan bagi Polri, semangat dan jiwa patriotik almarhum turut membekas.

"Beliau adalah sosok kiai NU yang memiliki jiwa nasionalisme yang sangat tinggi. Semangatnya luar biasa. Saat saya ke sana dengan Panglima TNI, saat kegiatan kirab budaya, beliau begitu bersemangat," jelas dia.

Jika sudah membahas negara, lanjut Dedi, Indonesia dengan ideologi Pancasila sebagai dasar hukum dinilai Mbah Moen sudah ideal.

"Apalagi jika berbicara mengenai Pancasila dan NKRI, baik di Ponpes maupun saat di kediaman beliau. Beliau adalah sosok yang sangat dekat dengan santri-santrinya," Dedi menandaskan.

 

Wakil Bupati Blora

Mbah Moen
Foto: Ahmad Adirin/ Liputan6.com.

Wakil Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya ulama besar Kiai Maimun Zubair.

Arief Rohman yang juga putra dari pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Blora, KH Ali Muhdlor, menyampaikan pihaknya merasa sangat kehilangan sosok guru teladan. Menurut dia, Mbah Moen merupakan pribadi yang moderat, dan mudah bergaul dengan siapa saja.

"Mbah Maimoen menjadi tauladan para santri, dan ulama. Banyak kalangan masyarakat Indonesia merasa kehilangan sosok beliau," ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com, Selasa, (6/8/2019).

Arief Rohman mengaku terakhir kali bertemu Mbah Moen di kediamannya Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, sebelum berangkat haji. Saat itu, kata dia, diajak Mbah Moen salat maghrib berjemaah.

"Saya tidak ada firasat apapun waktu itu, terakhir saya sowan dikediaman Mbah Maimoen diajak salat berjamaah bareng dan imamnya beliau. Semoga Mbah Moen husnul khatimah. Amin," ungkapnya.

 

Katib Aam PBNU

PPP Kubu Djan Faridz Gelar Mukernas Pertama
Tokoh senior PPP, Maimoen Zubair alias Mbah Moen (tengah) hadir dalam Mukernas I di Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf menilai, tak hanya Nahdhlatul Ulama (NU) atau masyarakat Indonesia saja yang kehilangan sosok Mbah Maimun Zubair, tapi juga seluruh umat manusia.

"Ini bukan soal kehadiran kepemimpinan lahiriah atau sekedar kepemimpinan keilmuan. Dunia kehilangan pengayoman rohani dari Kiai Maimun yang tak henti-hentinya ber-riyadloh mendoakan keselamatan dan kemaslahatan seluruh umat manusia," ujar Yahya melalui keterangan tertulisnya.

Yahya yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menceritakan pada 2018 lalu, dirinya mengajak beberapa orang teman dari Amerika untuk menemui Mbah Moen.

"Di antara mereka adalah seorang dokter dan aktivis kemanusiaan dari California. Dia punya pengaruh politik internasional yang sangat luas, tapi tidak mau namanya disebarluaskan," ucapnya.

Saat itu, menurut Yahya, Mbah Moen pun menitipkan pesan kepada dirinya dan teman-teman dari Amerika.

"Kita semua ini, seluruh umat manusia, adalah saudara. Sama-sama keturunan Nuh ‘alaihis salaam. Maka, yang terpenting adalah bagaimana agar Bangsa Indonesia ini bisa memberi teladan kepada dunia tentang kehidupan ber-Bhinneka Tunggal Ika," papar Yahya.

Ketika meninggalkan kediaman Mbah Moen, lanjut dia, sang teman dari California itu pun menjawab jika Indonesia adalah jawaban dari permasalahan dunia belakangan ini.

"Sekarang keyakinan saya mutlak! Bahwa di Indonesia ini ada jawaban bagi kemelut Peradaban Dunia dewasa ini," cerita Yahya menirukan sang teman.

 

Presiden Jokowi

Presiden Jokowi temui Mbah Moen di Ponpes Al-Anwar Rembang. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Presiden Jokowi temui Mbah Moen di Ponpes Al-Anwar Rembang. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya ulama besar Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen. Jokowi menyebut dirinya dan masyarakat Indonesia sangat kehilangan atas wafatnya Mbah Moen.

"Innalilahi wa innailihi rajiun. Telah berpulang ke Allah SWT, Kiai Haji Maimun Zubair di Mekkah tadi pagi. Oleh sebab itu kita sangat kehilangan, saya atas nama pemerintah, seluruh rakyat Indonesia kita semua betul betul berbela sungkawa, atas wafatnya beliau," ucap Jokowi di Istana Negara Jakarta.

"Semoga bisa diterima di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dam keikhlasan," sambungnya.

Menurut Jokowi, Mbah Moen merupakan seorang kiai karismatik yang selalu menjadi rujukan bagi umat Islam. Selain itu, Mbah Moen adalah sosok yang sangat gigih dalam menjaga NKRI.

"Kita tahu bahwa beliau adalah kiai karismatik, kiai yang selalu menjadi rujukan rujukan bagi umat islam, terutama dalam hal fikih, dan beliau juga sangat gigih dalam menyampaikan masalah NKRI harga mati," kata Jokowi

 

(Jagat Alfath Nusantara)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya