Kapolri dan Panglima TNI Pimpin Langsung Pemadaman Karhutla di Riau

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, jadwal peninjauan sendiri akan dilaksanakan besok.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Agu 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2019, 12:30 WIB
TNI dan Polri Gelar Apel Pengamanan Pilpres 2019
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri apel Pengamanan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (18/9). Pengamanan pemilu ini diberi nama sandi “Mantap Brata” 2018. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan terbang ke Riau hari ini, Senin (12/8/2019). Keduanya turun langsung meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, jadwal peninjauan sendiri akan dilaksanakan besok.

"Besok rencana kegiatannya memberikan pengarahan kepada satgas karhutla daerah setempat. Yang kedua langsung meninjau lokasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Palalawan, Riau," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Kondisi lapangan yang cukup sulit dijangkau, lanjut Dedi, membuat Tito dan Hadi lebih awal tiba di Riau.

"TKP cukup jauh nanti menggunakan heli. Kemudian dari helipad menuju TKP harus menggunakan kendaraan roda empat atau pun roda dua sekitar 40 menit. Dari titik itu kemudian baru bergerak dengan jalan kaki. Karena itu wilayahnya gambut, jadi kalau kendaraan bermotor itu akan ambles maka harus jalan kaki sekitar 2 kilometer ke tempat kebakaran hutan," jelas dia.

Menurut Dedi, prioritas utama satgas karhutla saat ini adalah upaya pemadaman di kawasan Riau. Untuk itu, Kapolri Tito dan Panglima TNI Hadi langsung mengendalikan proses mitigasu dan penanganan di TKP.

"Di sana (Riau) cukup masif dan luas terjadi karhutla. Kalau di Kalteng maupun Kalbar dari titik hotspot memang ada peningkatan, tapi lebih banyak kecil-kecil. Artinya bahwa pelahan tradisional yang membuka lahan. Kalau di riau sudah ada korporasi sebagai tersangka," Dedi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya