Kabupaten Temanggung Rayakan Maulid Nabi Dengan Balap Bebek Bentisan

Desa Betisan Sukomarto Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, rutin setiap tahunnya diadakan sebuah lomba unik yaitu Balap Bebek

oleh Reza pada 11 Sep 2019, 15:12 WIB
Diperbarui 11 Sep 2019, 16:17 WIB
Kabupaten Temanggung
Desa Betisan Sukomarto Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, rutin setiap tahunnya diadakan sebuah lomba unik yaitu Balap Bebek

Liputan6.com, Jakarta Desa Betisan Sukomarto Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, rutin setiap tahunnya diadakan sebuah lomba unik untuk menyambut bulan maulud ( Jawa ) dengan Lomba Balap Bebek.

Sebuah lomba yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteran petani yang sekaligus memelihara sejenis angsa ini. Hal ini rutin diadakan setiap tahun disamping meningkatkan animo pemelihara ungas ini juga bertujuan menarik minat pengunjung datang ke desa betisan ini.

Lomba Balap bebek dilaksanakan pada minggu ke dua, bertepatan dengan perayaan Bulan Maulud, dan akan dilangsungkan kembali berdasar kalender Islam, yaitu bulan Maulud tahun berikutnya.

Balap Bebek merupakan hiburan untuk masyarakat setelah melakukan perayaan maulid Nabi , lomba ini berhadian uang dari sponsor sebesar 3 juta rupiah untuk juara pertamanya juga bingkisan menarik lainnya.

Terkesan unik aneh dan 'nyleneh', tapi ini benar ada di Kabupaten Temanggung bahkan saat ini diklaim oleh penduduk sekitar sebagai satu satunya di wilayah Jawa Tengah, mungkin juga di Indonesia saat ini.

Hal itu dimulai dengan pendaftaran Bebek para peserta, baik jantan maupun betina tidak dimasalahkan, setelah didaftarkan juga wajib menamakan panggilan nama-nama bebek tersebut untuk membedakan pemanggilan yang dilakukan panitia pada waktunya nanti, semua peserta juga dari kalangan anak anak sampai orang tua diperbolehkan mengikuti perlombaan ini.

Sekitar jam 11 siang acara ini berlangsung meriah, dengan antusiasme warga yang begitu banyak datang menyaksikan adu kecepatan bebek ini, bebek dilepas pada sebuah sirkuit atau arena yang berjarak sekitar 100 m, mereka dilepas dan dikawal pemiliknya secara berkelompok dengan jumlah bebek 3 sampai 4 setiap periodenya, yang digunakan adalah sistem gugur hingga nantinya hanya tersisa bebek tercepat nomor 1 yang berhak dengan hadiah tersebut.

Acara ini berlangsung dengan sederhana tetapi juga sangat meriah, bahkan antusias penonton sangat terlihat ketika lomba sudah memasuki tahap akhir pencarian bebek pemenang, agenda yang layak untuk dikembangkan bahkah juga akan di pertimbangkan keberlangsungan Balap Bebek ini yang mungkin nantinya di adakan secara bertahap dan berlanjut bukan hanya sekali dalam setahun.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya