Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, pihaknya siap mempekerjakan masyarakat yang melakukan pembakaran kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pasalnya, karhutla diduga dilakukan oleh manusia.
"Kami BNPB mengatakan kalau ada masyarakat yang dibayar untuk membakar ladang, kami siap menampung mereka, kami pekerjakan sebagai bagian dari satgas pemadaman api. Kita bayar, lebih baik kita membayar rakyat, dari pada rakyat dibayar orang lain untuk membakar," katanya di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/9/2019).
Baca Juga
"Saya bilang tadi, 99 persen penyebab kebakaran adalah manusia," sambungnya.
Advertisement
Oleh karena itu, BNPB meminta kepada seluruh para peneliti dari pemerintah maupun pihak swasta agar dapat membuat alat ramah lingkungan untuk masyarakat yang wilayahnya terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Nantinya, alat tersebut dapat digunakan masyarakat agar tak lagi membakar hutan untuk membuka ladang atau perkebunan.
"Saya juga menyampaikan permohonan kepada para periset. Di banyak lembaga pemerintah dan lembaga swasta lain, silakan carikan, temukan alat-alat yang ramah lingkungan," kata Doni.
Menurut Doni, tak menutup kemungkinan kebakaran ini akan terjadi tiap tahun. Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat lebih aktif untuk mencegah kebakaran ini.
"Masalah kebakaran hutan dan lahan bukan tanggungjawab pemerintah semata, tapi seluruh bangsa kita, harus timbul memahami dan ikut bertanggung jawab. Tahun depan bisa ada lagi," ujarnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Alat Ramah Lingkungan
Lanjut Doni, dengan adanya temuan alat yang ramah lingkungan untuk masyarakat dapat mengurangi kejadian ini.
"Yang bisa digunakan masyarakat dengan murah. Untuk buka ladang, buka kebun, tanpa bakar. Pendekatan ini adalah imbauan. Kami tak ingin kehabisan tenaga, kehabisan energi, kami tak ingin kehabisan uang, hanya karena kami belum optimal," pungkas Doni.
Reporter:Â Ronald
Sumber: Merdeka
Â
Advertisement