Penyebab Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Berbahaya bagi Kesehatan

Polusi udara akibat kabut asap memiliki dampak kesehatan yang sangat besar bagi manusia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Sep 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 12:00 WIB
Kabut Asap Selimuti Pekanbaru, Kualitas Udara Masih Tidak Sehat
Gambar udara menunjukkan sebuah masjid ketika kabut asap pekat menyelimuti Pekanbaru, Riau, Minggu (15/9/2019). Menurut Data AirVisual, hingga pagi tadi kualitas udara Riau menunjukkan indeks tidak sehat dengan parameter Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara 161. (ADEK BERRY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Polusi udara akibat terkait kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sudah masuk dalam kategori bencana kabut asap. Masalah ini jelas membahayakan masyarakat.

Bencana kabut asap sendiri tahun ini seakan menjadi sorotan dunia. Tidak hanya di hutan Indonesia, beberapa waktu lalu, kebakaran besar juga melanda paru-paru dunia lainnya yaitu hutan hujan Amazon.

Laman University Family Medicine Center (UFMC) menyatakan bahwa asap terdiri campuran kompleks gas dan partikel halus yang dihasilkan ketika kayu serta bahan organik lainnya terbakar.

"Partikel-partikel mikroskopis ini dapat menembus jauh ke dalam paru-paru Anda," tulis para dokter seperti dikutip dari ufmcpueblo.com pada Senin (16/9/2019).

Partikel-partikel halus itulah yang sesungguhnya paling mengancam kesehatan manusia.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Bisa Masuk Hingga Aliran Darah

Kabut Asap Pekat Selimuti Kuala Lumpur
Wisatawan mengambil gambar dari Kuala Lumpur Tower saat kabut asap pekat menyelimuti Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (13/9/2019). Kabut asap membuat kualitas udara memburuk. (AP Photo/Vincent Thian)

Dikutip dari laman US Environmental Protection Agency, airnow.gov, partikel yang masuk ke dalam tubuh bisa menimbulkan masalah kesehatan. Beberapa diantaranya adalah mata terasa panas, pilek, hingga penyakit jantung, dan paru-paru kronis.

"Paparan partikel polusi bahkan dikaitkan dengan kematian dini," tulis laman tersebut.

Mengutip Live Science, Dr. Antonio Rodriguez, kepala divisi pulmonologi di Nicklaus Children's Hospital Miami, AS mengatakan bahwa asap semacam ini bisa lebih berbahaya jika api telah membakar material lain seperti yang ada dalam rumah. Gas dan uap beracun bisa dilepaskan.

Senyawa tersebut bisa menetap dalam permukaan partikel dan jika masuk ke paru-paru, bisa menyebabkan kerusakan sel serta penumpukan cairan di daerah sekitar jaringan paru-paru. Bahkan, Rodriguez menegaskan partikel kecil itu juga bisa memasuki aliran darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya