Kepala BNPB: Pencemaran Udara 2019 di Jambi Akibat Karhutla Lebih Buruk Dibanding 2015

Kepala Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) Doni Monardo bersyukur Provinsi Jambi diguyur hujan lebat.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 25 Sep 2019, 01:07 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2019, 01:07 WIB
Penghargaan Untuk Sutopo Purwo Nugroho
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) Doni Monardo bersyukur Provinsi Jambi diguyur hujan lebat.

"Alhamdulilah pagi ini diawali hujan, dari hasil usaha kita bersama. Doa dan usaha manusia memadamkan Karhutla. Saya mendapat laporan sudah delapan kabupaten yang mengalami hujan," kata Doni di Posko Karhutla, Desa Arang-Arang, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muara Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (24/9/2019).

Doni mengatakan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Karhutla di Provinsi Jambi sangat buruk. "Hal ini berdampak kepada kesehatan. Catatan ISPU tahun 2019 lebih jelek dibandingkan tahun 2015" kata Doni.

Jambi begitu pekat asapnya, karena lebih dari lima ribu hektar adalah lahan gambut yang kedalamannya cukup dalam. "Di beberapa tempat apinya ada yang berada di dalam tanah, dengan kedalaman 5 meter" ungkapnya.

Data BMKG menunjukkan tahun 2015 ISPU (Partikulat PM10) terburuk Jambi adalah 173 (tidak sehat). Sedangkan di tahun 2019 ISPU (Partikulat PM10) terburuk Jambi mencapai 411 (berbahaya).

Kedepannya, kata Doni, pencegahan akan jauh lebih baik dari penanggulangan. Menurut Doni, TMC dan water bombing tidak serta merta dapat mengatasi karhutla. Hanya alam yang dapat mengatasinya, yakni hujan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sosialisasi

Strategi selanjutnya adalah menggalakkan sosialisai kepada masyarakat secara langsung. Libatkan pemuka agama dan sebagainya untuk sosialisasi. "Tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar," pesannya.

Selain dampak terhadap kesehatan juga berakibat buruk. Kepala BNPB berpesan jangan sampai ada lagi titik api baru. "Mari kita bersinergi dan berkolaborasi dengan semua komponen. Tidak lupa media juga harus mengawal, dan mengingatkan masyarakat," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, BNPB juga memberikan bantuan mesin pompa sebanyak tujuh set, dan 1.000 oksigen ke Provinsi Jambi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya