Polisi: Anggota JAD Susupi Demo Mahasiswa di Sumut, Pernah 2 Kali ke Suriah

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membeberkan keterlibatan kelompok JAD dalam demo mahasiswa menolak RKUHP dan revisi Undang-Undang KPK di Sumatera Utara.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 26 Sep 2019, 17:42 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 17:42 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membeberkan keterlibatan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dalam demo mahasiswa menolak RKUHP dan revisi Undang-Undang KPK di Sumatera Utara.

Dedi menyebut seorang Daftar Pencarian Orang (DPO) berinisial RSL. Dia adalah salah satu angggota dari JAD Sumut. Dedi mengatakan, pihaknya menyita sejumlah busur, senjata angin dan panah ketika mengeledah rumah RSL.

"RSL tergabung dalam kelompok JAD yang ditangkap sebelumnya atas nama RA, A dan JA pada 9 Juni 2019," kata Dedi soal penyusup di demo mahasiswa, Mabes Polri, Kamis (26/9/2019).

Dedi menuturkan, RSL beberapa kali memprovokasi massa yang demo di depan Kantor DPRD Sumut pada Pilpers 2019 kemarin.

"Rekam jejak tersangka sudah pernah dua kali berangkat ke Suriah," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


40 Tersangka

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan soal kerusuhan pada demo 24-25 September 2019. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Polda Sumatera Utara menangkap 56 perusuh. 40 orang ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan 15 orang dipulangkan. Sementara, Dedi mendata jumlah korban di saat kerusuhan di Sumatera Utara sejauh ada 10 orang.

"Tujuh orang dan tiga anggota Polri. Sembilan unit kendaraan rusak. Juga fasilitas publik," ujar Dedi.

Dedi menerangkan, demonstrasi yang terjadi di beberapa wilayah ditumpangi perusuh yang sengaja memprovokasi mahasiswa dan masyarakat agar bertindak anarkis.

"Demo yang seharusnya damai dilakukan mahasiswa tapi ketika disusupi pelaku rusuh ini membuat demo rusuh," ucap Dedi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya